Abstrak
Kegagalan pasar dapat
terjadi kaema adanya beberapa faktor, salah satunya adalah eksternalitas.
Eksternalitas merupakan dampak sampingan di mana tidak ada kompensasi baik yang
memberi ataupun yang menerima akibat atau dampaknya. Masalah-masalah vang
dibahas dalam tulisan ini adalah macam-macam dari eksternalitas, baik yang
menguntungkan maupun merugikan, contoh kasus-kasus eksternalitas yang
menyangkut produsen dan konsumen, seria cara-cara untuk menanggulangi dampak
yang timbul dari eksternalitas. Pemerintah dapat campur tangan dalam
menanggulangi eksternalitas, diantaranya adalah menetapkan pajak dan
peraturan-peraturan yang dapal membatasi perusahaan yang menimbulkan
eksternalitas negatif, selain itu juga dapat memberikan subsidi atau pemberian
hak polusi melalui lelang.
A. Pendahuluan
Kegagalan pasar
terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam
mengalokasikan sumber-sumber ekonomi >ang ada dalam masyarakat. Dalam hal
ini mekanisme pasar akan menvebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu
banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar
akan menyebabkan pasar lidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak
dihasilkan oleh pasar tersebut.
Dalam suatu perekonomian modern setiap aktivitas
mempunyai keterkaitan dengan aktivitas lainnya dan semakin modern suatu
perekonomian semakin besar dan semakin bamak kaitannya dengan kegiatan-kegiatan
lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan dan kegiatan lainnya
dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui sistem, maka keterkaitan
antar berbagai aktivitas tersebut lidak menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak
pula keterkaitan antar kegiatan yang tidak melalui mekanisme pasar sehingga
timbul berbagai macam masalah.
Kegagalan pasar dapat terjadi karena
adanya beberapa faktor yaitu, I) adanya Common Goods atau barang bersama. 2) adanya unsur ketidaksempurnaan
pasar, 3) Adanya barang publik. 4) adanya eksternalitas, 5) adanya pasar tidak
penuh (incomplete market). 6) adanya kegagalan informasi, 7) adanya
ketidakpastian.
Setiap tindakan dapat mempengaruhi orang
lain ini berani bahu a setiap kegiatan dalam perekonomian akan mempengaruhi
kesejahteraan orang lain. Padahal setelah pengaruh tersebut ada. maka tak ada
suatu komper.sasi terhadap pihak yang terkena dampak dari pihak yang
menyebabkan. Maka dari itu di sini upaya menganalisis eksternalitas sangat
diperlukan agar nantinya sumber-sumber ekonomi dapat teralokasi dengan baik.
Secara khusus dalam makalah ini akan
membahas salah satu penyebab kegagalan pasar adalah eksternalitas. Hal ini
dikarenakan tidak adanya kompensasi bagi pihak yang terkena dampak, akan tetapi
memerlukan campur tangan dari pemerintah. Selain itu juga membahas kasus-kasus
eksternalitas dan cara-cara untuk menanggulangi dampak negatif dari
eksternalitas tersebut.
B. Pengertian Eksternalitas
Secara umum eksternalitas adalah damapak sampingan.
Namun lebih jauh lagi yang dimaksud eksternalitas adalah biaya atau manfaat
transaksi pasar yang tak tercermin dalam harga (Reksohadiprojo. 2001: 29).
Apabila ada eksternalitas maka ada pihak ketiga yang terkena dampak produksi
dan konsumsi.
Manfaat atau biaya pihak ketiga tidak
diperhatikan oleh baik pembeli maupun penjual barang yang produksi atau
manfaatnya menimbulkan eksternalitas. Pihak ketiga adalah mereka yang
menanggung beban misalnya karena air atau udara yang tercemar.
Eksternalitas terjadi
karena ada suatu syarat yang menyertainya, yaitu:
a. Adanya
pengaruh dari suatu tindakan
b. Tidak
adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima.
Eksternalitas dapat timbul
sebagai akibat tindakan konsumsi
dan
eksternalitas ini dapat bersifat positif (menguntungkan) dan negatif
(merugikan).
eksternalitas ini dapat bersifat positif (menguntungkan) dan negatif
(merugikan).
C. Keinginan Karyawan
3.1. Berdasarkan dampaknya
a. Eksternalitas
Positif
Merupakan dampak dari suatu kegiatan yang dilakukan
oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang
diuntungkan.
Contohnya:
Suatu pabrik yang membangun jalan,
menyebabkan tanah penduduk di sekitar jalan itu mengalami kenaikan nilai.
Kenaikan nilai tanah penduduk ini tidak termasuk dilam perhitungan pabrik
sewaktu membangun jalan dan penduduk tidak memberi kompensasi kepada pabrik
atas kenaikan nilai yang mereka peroleh.
b. Eksternalitas
Negatif
Merupakan dampak dari suatu kegiatan yang dilakukan
oleh suatu pihak apabila dampak tersebut sifatnya merugikan bagi orang lain.
Contohnya:
Pembuangan limbah pabrik cat ke sungai dan
menyebabkan masyarakat yang menggunakan air sungai menjadi sakit. Dalam
menentukan harga hasil produksinya pengusaha tersebut tidak memasukkan biaya
yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk berobat. Penentuan tingkat produksi oleh
pengusaha hanyalah didasarkan pada analisa rugi-lana perusahaan tanpa melihat
atau memperhatikan dampaknya terhadap seluruh masyarakat. Apabila semua dampak
yang merugikan maupun yang menguntungkan dimasukkan dalam perhitungan produsen
dalam menetapkan jumlah barang yang diproduksi, maka adanya eksternalitas tidak
akan mengganggu tercapainya efisiensi. Guritno (2000: III) menyatakan efisiensi akan tercapai apabila:
MSC = MSB
MSC = PMC + MEC
MSB = MPB + MEB
Keterangan:
MEC = marginal eksternal cost
PMC = marginal private cost
MEB = marginal external
benefits
MPB = marginal
private benefits
MSC = marginal social cost
MSB = marginal social benefits
Dampak dari eksternalitas tersebut
(negatif dan positif) masing-masing dapat terjadi dalam dua kegiatan ekonomi
yaitu produksi dan konsumsi, dapat dijabarkan dalam kasus berikut ini:
a. Kasus Eksternalitas Produksi Negatif
Dalam kegiatannya perusahaan tidak akan
memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak luar ataupun keuntungan
yang didapat dari pihak luar. Mereka memperhitungkan harga produksi dengan
tingkat produksi PCM = MPB berarti MEC dan MEB - 0. Bila dalam produksi
tersebut dampaknya negatif maka MEC > 0 sedangkan MEB = 0, berarti PMC <
MSC, sehingga produsen cenderung memperbesar produksinya karena biayanya
relatif rendah/murah dari biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk
berobat. Oleh karenanya produksi harus dikurangi agar tingkat efisiensi
terjamin.
b. Kasus Eksternalitas Produksi Negatif
Misalnya pengusaha madu memelihara lebah untuk
menghasilkan madu. maka lebah akan mencari madu dan menguntungkan pengusaha
anggrek padahal pengusaha madu tak memperhatikan eksternalitas yang positif
yang ditimbulkan atau MEß = 0 sehingga menyebabkan kecenderungan menentukan tingkat produksi yang
terlalu rendah dilihat dari efisiensi seluruh masyarakat. Ini karena pengusaha
menentukan PMC = MPB sedang bagi masyarakat MEC = 0 maka terlihat bahwa MSB
> MPB sedang MSC - PMC. Maka produksi seharusnya ditingkatkan pada posisi
MSB = MSC.
c. Eksternalitas Konsumsi Positif
Merupakan satu konsumsi barang di mana barang tersebut
diminta karena barang tersebut memberikan suatu manfaat eksternal. Penawaran
suatu barang (MSC) berhimpitan dengan PMC. Dengan mengkonsumsi barang tersebut
berarti MSB > MPB dan kurva MEB di atas MPB. Jumlah barang yang menjamin
penggunaan alokasi sumber ekonomi yang optimal terjadi pada perpotongan antara
kurva MSB dan MSC. Di lain pihak konsumen tidak pernah memperhitungkan dampak
konsumsi mereka terhadap orang lain sehingga tingkat konsumsi ditentukan di
mana terjadi perpotongan kurva MPB dan MSC, akibatnya jumlah yang dikonsumsi
masyarakat kecil.
d. Eksternalitas Konsumsi Negatif
Dalam hal ini dapat dicontohkan dengan seorang pemuda
yang mengkonsumsi rokok di angkutan umum. Tindakan konsumsinya sangat
mengganggu penumpang lainnya.
Tidak adanya eksternalitas produksi maka kurva MSC dan
PMC sama. MSB < MPB maka MSB berada di bawah.
D. Upaya untuk menanggulangi Eksternalitas
Telah jelas bahwa
dampak atau eksternalitas itu ada yang menguntungkan dan ada pula yang
merugikan. Sehingga secara umum adanya eksternalitas akan dapat membuahkan
suatu efisiensi masyarakat apabila ada suatu keterhubungan yakni mengembangkan
yang positif dan memperbaiki yang negatif.
Eksternalitas merupakan salah satu sebab
kegagalan pasar dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi. Untuk itu perlu
adanya suatu upaya untuk menanggulanginya, diantaranya :
a. Teori Coase Ketegasan
mengenai hak kepemilikan (tidak dapat dilaksanakan)
Hak kepemilikan seringkah membuat suatu
permasalahan. Contohnya ada sebuah pabrik cat mereka membuang limbah ke sungai
padahal ada pabrik es yang menggunakan air tersebut sehingga membuat pabrik es
harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjernihkannya. Hal tersebut terjadi
karena sungai dianggap barang umum sehingga bebas melakukan apapun terhadapnya
(menurut Coase). Untuk itu pabrik es perlu menuntut pembayaran pada pabrik cat
dan dimasukkan dalam biaya/kalkulasi harga semen.
Pemberian hak milik kepada penyebab atau
kepada penderita tak jadi soal. Dengan tegasnya kepemilikan maka mekanisme
pasar akan baik sehingga tercapai alokasi sumber ekonomi yang efisien. Namun
hal ini dapat terjadi bila pihak \ang terlibat sedikit jumlahnya. Namun dalam
kehidupan sehari-hari tak dapat dilaksanakan karena perlu campur tangan
pemerintah. Oleh karenanya pemerintah menggunakan cara-cara lain.
b. Cara yang
dilakukan pemerintah
1) Pajak
Pemerintah dapat memecahkan alokasi sumber
yang lebih efisien dengan menggunakan pajak kepada masyarakat kepada pihak
penyebab polusi misalnya pabrik semen. Keuntungan keseluruhan bagi masyarakat adalah
kerugian pengusaha karena pengurangan produksi dan keuntungan masyarakat karena
berkurangnya polusi.
2) Subsidi
Untuk meningkatkan efisien penggunaan
faktor-faktor produksi karena adanya eksternalitas adalah dengan pemberian
subsidi kepada pihak yang menimbulkan polusi. Beberapa kelemahan pemberian
subsidi diantaranya adalah : Pemerintah harus mengetahui tingkat produksi yang
ditetapkan pabrik tanpa adanya subsidi, analisanya statis dan bersifat jangka
pendek, timbul distorsi lokasi, dari segi moral tidak dibenarkan.
3) Pemberikan
Hak Polusi Melalui Lelang
Pemberian hak polusi dapat ditetapkan secara lelang,
pihak yang membayar paling tinggi diberikan hak polusi pada tingkat polusi yang
optimum.
4) Peraturan
Pemerintah harus mengeluarkan peraturan
bagi pabrik untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu, atau akan dihukum
apabila melakukan pelanggaran. Pemerintah bisa menetapkan ambang batas polusi
sesuai dengan karakter masing-masing pabrik.
E. Penutup
Berdasarkan uraian di
atas dapat diambil kesimpulan mengenai eksternalitas sebagai berikut:
a. Adanya beberapa faktor yang dapal menyebabkan kegagalan pasar diantaranya adalah eksternalitas. Secara umum eksternalitas dapat menimbulkan dampak baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat.
b. Macam-macam eksternalitas berdasarkan dampaknya ada dua macam yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.
c. Sedangkan berdasarkan pihak yang melakukan dan pihak yang menerima ada empat yaitu eksternalitas produsen-produsen, eksternalitas produsen-konsumen. eksternalitas konsumen-produsen, dan eksternalitas konsumen-konsumen.
d. Adapun cara menanggulanginya pemerintah dapat memberlakukan pajak, subsidi, pemberian hak polusi melalui lelang, atau pemerintah dapat mengeluarkan peraturan.
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, Sri. 1999. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
Mangkoesoebrolo, Guritno. 2000. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE.
Reksohadiprojo, Sukanlo. 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE.
Sitompul. Rudy. 1984. Keuangan Segara Perekonomian Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
Suparmoko. 2001. Ekonomi Publik Vnluk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Andi.
Suparmoko.
2000. Keuangan
Negara Dalam Teori
dan Praktek. Yogyakarta: BPFE.
Baca Juga :
Ayo Beli Tiket Kereta Api di Website Ini ! Dapatkan Komisi Rp.1000/transaksi tiket
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Be a good commentator . .