Kamis, 18 Desember 2014

Kasus Eksternalitas : EKSTERNALITAS SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB KEGAGALAN PASAR

Abstrak
Kegagalan pasar dapat terjadi kaema adanya beberapa faktor, salah satunya adalah eksternalitas. Eksternalitas merupakan dampak sampingan di mana tidak ada kompensasi baik yang memberi ataupun yang menerima akibat atau dampaknya. Masalah-masalah vang dibahas dalam tulisan ini adalah macam-macam dari eksternalitas, baik yang menguntungkan maupun merugikan, contoh kasus-kasus eksternalitas yang menyangkut produsen dan konsumen, seria cara-cara untuk menanggulangi dampak yang timbul dari eksternalitas. Pemerintah dapat campur tangan dalam menanggulangi eksternalitas, diantaranya adalah menetapkan pajak dan peraturan-peraturan yang dapal membatasi perusahaan yang menimbulkan eksternalitas negatif, selain itu juga dapat memberikan subsidi atau pemberian hak polusi melalui lelang.

A. Pendahuluan
Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi >ang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini mekanisme pasar akan menvebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar lidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut.
Dalam suatu perekonomian modern setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan aktivitas lainnya dan semakin modern suatu perekonomian semakin besar dan semakin bamak kaitannya dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan dan kegiatan lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut lidak menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan yang tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah.
Kegagalan pasar dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu, I) adanya Common Goods atau barang bersama. 2) adanya unsur ketidaksempurnaan pasar, 3) Adanya barang publik. 4) adanya eksternalitas, 5) adanya pasar tidak penuh (incomplete market). 6) adanya kegagalan informasi, 7) adanya ketidakpastian.
Setiap tindakan dapat mempengaruhi orang lain ini berani bahu a setiap kegiatan dalam perekonomian akan mempengaruhi kesejahteraan orang lain. Padahal setelah pengaruh tersebut ada. maka tak ada suatu komper.sasi terhadap pihak yang terkena dampak dari pihak yang menyebabkan. Maka dari itu di sini upaya menganalisis eksternalitas sangat diperlukan agar nantinya sumber-sumber ekonomi dapat teralokasi dengan baik.
Secara khusus dalam makalah ini akan membahas salah satu penyebab kegagalan pasar adalah eksternalitas. Hal ini dikarenakan tidak adanya kompensasi bagi pihak yang terkena dampak, akan tetapi memerlukan campur tangan dari pemerintah. Selain itu juga membahas kasus-kasus eksternalitas dan cara-cara untuk menanggulangi dampak negatif dari eksternalitas tersebut.

B. Pengertian Eksternalitas
Secara umum eksternalitas adalah damapak sampingan. Namun lebih jauh lagi yang dimaksud eksternalitas adalah biaya atau manfaat transaksi pasar yang tak tercermin dalam harga (Reksohadiprojo. 2001: 29). Apabila ada eksternalitas maka ada pihak ketiga yang terkena dampak produksi dan konsumsi.
Manfaat atau biaya pihak ketiga tidak diperhatikan oleh baik pembeli maupun penjual barang yang produksi atau manfaatnya menimbulkan eksternalitas. Pihak ketiga adalah mereka yang menanggung beban misalnya karena air atau udara yang tercemar.
Eksternalitas terjadi karena ada suatu syarat yang menyertainya, yaitu:
a.                 Adanya pengaruh dari suatu tindakan
b.                 Tidak adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima.

Eksternalitas dapat  timbul  sebagai  akibat tindakan  konsumsi  dan
eksternalitas ini dapat bersifat positif (menguntungkan) dan negatif
(merugikan).


C. Keinginan Karyawan
3.1. Berdasarkan dampaknya
a. Eksternalitas Positif
Merupakan dampak dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan.
Contohnya:
Suatu pabrik yang membangun jalan, menyebabkan tanah penduduk di sekitar jalan itu mengalami kenaikan nilai. Kenaikan nilai tanah penduduk ini tidak termasuk dilam perhitungan pabrik sewaktu membangun jalan dan penduduk tidak memberi kompensasi kepada pabrik atas kenaikan nilai yang mereka peroleh.
b. Eksternalitas Negatif
Merupakan dampak dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu pihak apabila dampak tersebut sifatnya merugikan bagi orang lain.
Contohnya:

Pembuangan limbah pabrik cat ke sungai dan menyebabkan masyarakat yang menggunakan air sungai menjadi sakit. Dalam menentukan harga hasil produksinya pengusaha tersebut tidak memasukkan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk berobat. Penentuan tingkat produksi oleh pengusaha hanyalah didasarkan pada analisa rugi-lana perusahaan tanpa melihat atau memperhatikan dampaknya terhadap seluruh masyarakat. Apabila semua dampak yang merugikan maupun yang menguntungkan dimasukkan dalam perhitungan produsen dalam menetapkan jumlah barang yang diproduksi, maka adanya eksternalitas tidak akan mengganggu tercapainya efisiensi. Guritno (2000: III) menyatakan efisiensi akan tercapai apabila:
MSC = MSB
                MSC = PMC + MEC
                MSB = MPB + MEB
Keterangan:
MEC = marginal eksternal cost
PMC = marginal private cost
MEB = marginal external benefits
MPB = marginal private benefits
MSC = marginal social cost
MSB = marginal social benefits

Dampak dari eksternalitas tersebut (negatif dan positif) masing-masing dapat terjadi dalam dua kegiatan ekonomi yaitu produksi dan konsumsi, dapat dijabarkan dalam kasus berikut ini:
a. Kasus Eksternalitas Produksi Negatif
Dalam kegiatannya perusahaan tidak akan memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak luar ataupun keuntungan yang didapat dari pihak luar. Mereka memperhitungkan harga produksi dengan tingkat produksi PCM = MPB berarti MEC dan MEB - 0. Bila dalam produksi tersebut dampaknya negatif maka MEC > 0 sedangkan MEB = 0, berarti PMC < MSC, sehingga produsen cenderung memperbesar produksinya karena biayanya relatif rendah/murah dari biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk berobat. Oleh karenanya produksi harus dikurangi agar tingkat efisiensi terjamin.
b. Kasus Eksternalitas Produksi Negatif
Misalnya pengusaha madu memelihara lebah untuk menghasilkan madu. maka lebah akan mencari madu dan menguntungkan pengusaha anggrek padahal pengusaha madu tak memperhatikan eksternalitas yang positif yang ditimbulkan atau MEß = 0 sehingga menyebabkan kecenderungan menentukan tingkat produksi yang terlalu rendah dilihat dari efisiensi seluruh masyarakat. Ini karena pengusaha menentukan PMC = MPB sedang bagi masyarakat MEC = 0 maka terlihat bahwa MSB > MPB sedang MSC - PMC. Maka produksi seharusnya ditingkatkan pada posisi MSB = MSC.
c. Eksternalitas Konsumsi Positif
Merupakan satu konsumsi barang di mana barang tersebut diminta karena barang tersebut memberikan suatu manfaat eksternal. Penawaran suatu barang (MSC) berhimpitan dengan PMC. Dengan mengkonsumsi barang tersebut berarti MSB > MPB dan kurva MEB di atas MPB. Jumlah barang yang menjamin penggunaan alokasi sumber ekonomi yang optimal terjadi pada perpotongan antara kurva MSB dan MSC. Di lain pihak konsumen tidak pernah memperhitungkan dampak konsumsi mereka terhadap orang lain sehingga tingkat konsumsi ditentukan di mana terjadi perpotongan kurva MPB dan MSC, akibatnya jumlah yang dikonsumsi masyarakat kecil.

d. Eksternalitas Konsumsi Negatif
Dalam hal ini dapat dicontohkan dengan seorang pemuda yang mengkonsumsi rokok di angkutan umum. Tindakan konsumsinya sangat mengganggu penumpang lainnya.
Tidak adanya eksternalitas produksi maka kurva MSC dan PMC sama. MSB < MPB maka MSB berada di bawah.


D. Upaya untuk menanggulangi Eksternalitas
Telah jelas bahwa dampak atau eksternalitas itu ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Sehingga secara umum adanya eksternalitas akan dapat membuahkan suatu efisiensi masyarakat apabila ada suatu keterhubungan yakni mengembangkan yang positif dan memperbaiki yang negatif.
Eksternalitas merupakan salah satu sebab kegagalan pasar dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk menanggulanginya, diantaranya :

   a.  Teori Coase Ketegasan mengenai hak kepemilikan (tidak dapat dilaksanakan)

Hak kepemilikan seringkah membuat suatu permasalahan. Contohnya ada sebuah pabrik cat mereka membuang limbah ke sungai padahal ada pabrik es yang menggunakan air tersebut sehingga membuat pabrik es harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjernihkannya. Hal tersebut terjadi karena sungai dianggap barang umum sehingga bebas melakukan apapun terhadapnya (menurut Coase). Untuk itu pabrik es perlu menuntut pembayaran pada pabrik cat dan dimasukkan dalam biaya/kalkulasi harga semen.
Pemberian hak milik kepada penyebab atau kepada penderita tak jadi soal. Dengan tegasnya kepemilikan maka mekanisme pasar akan baik sehingga tercapai alokasi sumber ekonomi yang efisien. Namun hal ini dapat terjadi bila pihak \ang terlibat sedikit jumlahnya. Namun dalam kehidupan sehari-hari tak dapat dilaksanakan karena perlu campur tangan pemerintah. Oleh karenanya pemerintah menggunakan cara-cara lain.

   b.   Cara yang dilakukan pemerintah
1)  Pajak
Pemerintah dapat memecahkan alokasi sumber yang lebih efisien dengan menggunakan pajak kepada masyarakat kepada pihak penyebab polusi misalnya pabrik semen. Keuntungan keseluruhan bagi masyarakat adalah kerugian pengusaha karena pengurangan produksi dan keuntungan masyarakat karena berkurangnya polusi.
2) Subsidi
Untuk meningkatkan efisien penggunaan faktor-faktor produksi karena adanya eksternalitas adalah dengan pemberian subsidi kepada pihak yang menimbulkan polusi. Beberapa kelemahan pemberian subsidi diantaranya adalah : Pemerintah harus mengetahui tingkat produksi yang ditetapkan pabrik tanpa adanya subsidi, analisanya statis dan bersifat jangka pendek, timbul distorsi lokasi, dari segi moral tidak dibenarkan.
3)  Pemberikan Hak Polusi Melalui Lelang
Pemberian hak polusi dapat ditetapkan secara lelang, pihak yang membayar paling tinggi diberikan hak polusi pada tingkat polusi yang optimum.
4)  Peraturan
Pemerintah harus mengeluarkan peraturan bagi pabrik untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu, atau akan dihukum apabila melakukan pelanggaran. Pemerintah bisa menetapkan ambang batas polusi sesuai dengan karakter masing-masing pabrik.

E. Penutup
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai eksternalitas sebagai berikut:
a.  Adanya beberapa faktor yang dapal menyebabkan kegagalan pasar diantaranya adalah eksternalitas. Secara umum eksternalitas dapat menimbulkan dampak baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat.

b. Macam-macam eksternalitas berdasarkan dampaknya ada dua macam yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.

c.  Sedangkan berdasarkan pihak yang melakukan dan pihak yang menerima ada empat yaitu eksternalitas produsen-produsen, eksternalitas produsen-konsumen. eksternalitas konsumen-produsen, dan eksternalitas konsumen-konsumen.

d.  Adapun cara menanggulanginya pemerintah dapat memberlakukan pajak, subsidi, pemberian hak polusi melalui lelang, atau pemerintah dapat mengeluarkan peraturan.


DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Sri. 1999. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
Mangkoesoebrolo, Guritno. 2000. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE.
Reksohadiprojo, Sukanlo. 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE.
Sitompul. Rudy. 1984. Keuangan Segara Perekonomian Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
Suparmoko. 2001. Ekonomi Publik Vnluk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Andi.
Suparmoko.   2000.   Keuangan  Negara  Dalam   Teori  dan   Praktek. Yogyakarta: BPFE.


Baca Juga :

Ayo Beli Tiket Kereta Api di Website Ini ! Dapatkan Komisi Rp.1000/transaksi tiket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Be a good commentator . .