Selasa, 10 Desember 2013

Cara Cheat Plants VS Zombies (Unlimited Sun)

Pertama main game ini emang asik sih, tapi itu semua berubah ketika malam menjelang dan kuburan makin banyak. Ga usah basa-basi mending langsung to the point aja lah yah










1. Buka Cheat Engine, yang belum punya download dulu di sini Cheat Engine 6.2 lalu di install

2. Buka game Plants VS Zombies nya
3. Tekan tombol Windows di keyboard deket tombol ALT sebelah kiri
4. Buka Cheat Engine, dan tekan ikon komputer di sebelah kiri atas


5. Pilih game Plants VS Zombies.exe , klik Open


5. Buka Game nya lagi, Liat Uangnya. Sama, kalo ingin keluar dari game klik tombol windows aja yang di keyboard deket ALT.






6. Masukkan jumlah uang pertama di value, klik FIRST Scan, keluar adress banyak banget. 



7. Balik lagi ke game, beli barang , jangan mahal-mahal secukupnya aja, dan jangan ngabisin duit juga. Misal...


Duitnya berkurang jadi 25

8. Balik lagi ke Cheat Engine, isi duit yang sudah berkurang tadi di value, lalu klik NEXT Scan

yap, address nya tinggal satu deh

9. Klik 2 kali address nya (yang warna merah), lalu muncul data dibawah, klik angka yang ada dibawah value (yang warna biru).

10. Muncul Change Value, Isi dengan angka 99999999 ( angka 9 , delapan kali). Klik OK

11. Jangan lupa dibawah Active di centang


12. Balik lagi ke game Plants VS Zombies

And Miracle Happened....

Duit ga abis-abis dah tuh...

Gampang kan? saya cheaters newbie, baru belajar, dan itu cheat pertama saya. Semoga kalian juga bisa nge-cheat yah. Tapi, sepandai-pandainya nge-cheat, lebih greget main jujur. Orang bijak pernah bilang "Proses lebih penting daripada hasil". Keren ga tuh...

See also :

Macam – Macam Sifat Dosen

Pengalaman jadi anak kos

Tipe-Tipe Orang Nyontek

Pilihan Lain Membeli Tiket Kereta Secara Online 


Mau Kuliah? Kamu Harus Pertimbangkan Hal Ini!




Minggu, 01 Desember 2013

Kisah Pohon Apel





Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel.
Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk  membelinya." 
Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. "
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. 
Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" , "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel. 
Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." Kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang.Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat
terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."

                 Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya. Sahabatku, Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi kadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.