Selasa, 01 Oktober 2013

Pengalaman jadi anak kos





Ini tulisan pertama gue (curhat) untuk blog ini, kalau sebelum-sebelumnya gue cuma pos hal-hal tentang makalah atau pengetahuan-pengetahuan, sekarang gue mau nyoba nulis tentang pengalaman.  Kalau liat dari judul pos, ya udah pada tau kali ya ini mau ngomongin tentang kos. Banyak hal-hal baru yang gue dapet saat jauh dari orang tua. Udah langsung cerita aja kali ya.

Hari Pengumuman

Kalo pengen flash back ke masa lalu sih, hari itu bener-bener penantian. Baru kali ini seumur hidup di PHP-in sama pengumuman kelulusan. Pengumuman yang ngaret pun membuat para peserta nya gaduh. Baik facebook ataupun twitter. Gue sih biasa aja ya, ngga mikirin juga, gue malah asik buka twitter & fb, ngeliatin orang pada panas karena di PHP-in sama pengumuman. Haha
Karena cape di PHP-in pengumuman, gue lebih pilih tidur, dan buka pengumumannya besok paginya. Dan jeng jeng jeng..







Akhirnya yah sesuatu banget..

Sehari sebelum berangkat

Hari itu bener-bener repot, jujur aja, untuk persiapan berkas, persiapan kos, gue relain 3 hari makan telat (lebay yah). Gue pikir kok banyak banget yang dibawa, sempet mikir mau bawa koper doang. Barang yang di bawa ke kosan :
  • ·         Magic Jar
  • ·         Kipas
  • ·         Laptop
  • ·         Setrikaan
  • ·         Cermin
  • ·         Jam
  • ·         Baju,Handuk,Peralatan mandi
  • ·         Sepatu
  • ·         Tas
  • ·         Piring,Mangkok,Sendok, Garpu
  • ·         Cover Bed
  • ·         Bantal
  • ·         ATK


Pas liat barangnya setelah di packing, gue pikir ko banyak banget, di masukkin ke dalem mobil aja sampe kursi bagian belakang dilipat (penuh banget). Tapi mama gue masih bilang “artha, bawa galon aja sekalian, sama rak yang di belakang, buat barang-barang mu nanti”. Dan gue bilang “yah ma, kaya orang mau pindahan rumah aja”. Dan setelah gue kos gue baru menyadari bahwa gue kena karma ga nurutin kata orang tua. Di kos itu, minum harus punya galon sendiri, bener-bener semuanya sendiri, yang gue pikir mungkin ada dispenser terus barengan, ternyata oh ternyata... untungnya bapak gue nyuruh  bawa aqua sekardus, jadi ga keausan untuk sementara. Hahaha

Dan barang yang gue tambah di kosan yaitu
  • ·         Tempat sampah
  • ·         Ember
  • ·         Hanger baju
  • ·         Galon
  • ·         Pompa galon
  • ·         Alat cuci
  • ·         Dll


Inget, turutin aja kata orang tua selagi bener.

Hari pertama nge-Kos

Jujur aja, saat gue nge-kos bokap masih ada di sini (Purwokerto), karena alesannya pengen liat bagaimana  caranya gue hidup mandiri di sini. Hanya saja, bokap lebih milih tidur di hotel, dan bilang “artha jangan ikut bapak, kamu tidur di kos-an aja, bapak mau liat besok kamu masih hidup apa ngga tidur sendirian”. Emang sih kalau di rumah gue kan tidurnya bareng adek. Haha
Kesannya sih biasa aja ya, belum ada sesi nangis-nangisan ala anak kos. Gue makan, tidur, online di hp. Semuanya biasa saja.



Hari pertama di tinggal orang tua pulang ke Tangerang dan nge-kos sendirian


Waktu tetap berjalan walau engkau coba menghentikannya, itu kata orang bijak. Rencana bokap untuk temenin anaknya ospek hancur sudah, karena bokap udah cuti seminggu, dan pekerjaannya sudah manggil dari jauh. Dengan berat hati, anaknya merelakan ayahnya pergi saat dia menjalani ospek. Yap, bokap gue pulang pas gue ospek universitas, dia cuma anterin gue ke gedung penyambutan mahasiswa baru (Graha Widyatama) dan bilang “bapak pulang dulu ya, artha baik-baik di sini, makan yang banyak ya.” Bener-bener acara perpisahan yang singkat. Dan jujur, gue nangis sambil jalan ke gedung. Tapi ga lama sih, cuma 5 menit. Berhubung banyak orang juga, malu diliatin.



Saat Pertama Nangis di Kos
Saat itu baru pulang dari ospek univ. Capek juga, dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore. Belum lagi keluar nyari makan ke luar. Untungnya Kos-an deket rumah makan. Sebenernya, penyebab gue nangis itu emang GAJE banget. Gue nangis gara-gara susah pengen ngeluarin sambel dari plastiknya. Dan juga gara-gara makan sendirian, tanpa TV. Maklum pas itu, masih anak baru, masih takut-takutan untuk keluar. Hahaha



Pertama Kali Masak Nasi
Ini sebenernya yang paling gokil. Untungnya gue bawa Rice Cooker, jadi ga ribet. Sebelum ke Purwokerto, mama udah ngajarin sih. Padahal bokap bilang “Mah, ajarin dulu artha masak nasi, dia udah bisa belum masak nasi?” . Dan mama gue jawab “Udah biarin aja, dia makan nasi lembek, lama-lama juga belajar”. Dan dengan kejeniusan gue, gue cuma pakai feeling doang, gue berhasil masak nasi. Seneng sih. Ini namanya keberuntungan. Hahaha



Pertama Kali Nyuci Baju
Bener-bener butuh proses yang panjang untuk mutusin buat nyuci. Bukannya males ya, tapi ngeri luntur doang. Kan sayang baju bagus-bagus luntur semua gara-gara salah nyuci. Sebelum memutuskan buat nyuci, gue nanya temen, tanya terus tanya terus. Gimana nyucinya, rendemnya berapa lama, bilasnya berapa kali, pakai softener nya berapa banyak, gue yakin dia aja bosen jawab pertanyaan gue. Hahaha. Sampe kalo lagi nyuci suka di godain juga. “Cie artha nyuci,hahaha”

Udah deh itu aja yang mau gue share, alias curhat. Gue sadar bahwa masa anak-anak adalah masa-masa paling mahal. Kita hidup enak tanpa bersusah payah. Khususnya gue yang lagi merantau, merasakan banget yang namanya arti keluarga. Yang dulu gue cuek, sekarang gue rasain paitnya hidup sendirian. Masa-masa pendewasaan emang sulit bung!! Jadi nikmatilah






Makalah Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Kecepatan Tumbuh Kecambah Kacang Hijau


BAB 1
PENDAHULUAN



1.1 Landasan Teori
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Adapun pengertian dari Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik ) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel; dapat pula disebabkan oleh keduanya. Sedangkan Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh interaksi antara faktor internal ( gen dan hormon ) dan faktor lingkungan, misalnya suhu, oksigen, cahaya, dan kelembapan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji.
Berbicara tentang cahaya, tumbuhan juga memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu.

1.2 Tujuan
Membandingkan kecepatan tumbuh tanaman di tempat yang berbeda intensitas cahayanya.

1.3 Alat dan Bahan
1. Dua buah pot yang diisi pasir.
2. Mistar dan alat tulis.
3. Air.
4. Sepuluh biji kacang hijau

1.4 Cara Kerja
1.       Tanamlah lima biji kacang hijau dalam masing-masing pot. Berilah label pada kedua pot tersebut, masing-masing pot A dan pot B.
2.       Letakkan pot A di tempat terang dan pot B di tempat gelap, siramlah setiap hari selama 1 minggu.
3.       Jika biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari kedua tanaman di pot tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan pasir hingga ujung batang.
4.       Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 7 hari.
5.       Tulislah hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan.
6.       Hitunglah rata-rata tinggi kecambah per hari untuk kedua percobaan tersebut. Di hari ketujuh, hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
7.       Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
8.       Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda intensitas cahayanya.

1.5 Tabel Pengamatan

Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kecambah di Tempat Terang
Hari/Tanggal
Tinggi kecambah dalam milimeter
Rata-Rata
1
2
3
4
5
Kamis, 7 Agustus 2008
25
10
15
0
13
12.6
Jumat, 8 Agustus 2008
35
31
35
0
30
26.2
Sabtu, 9 Agustus 2008
42
40
43
5
40
34
Minggu, 10 Agustus 2008
53
52
55
10
59
45.8
Senin, 11 Agustus 2008
60
55
67
25
66
54.6
Selasa, 12 Agustus 2008
72
65
74
43
72
65.2
Rabu, 13 Agustus 2008
93
77
99
54
89
82.4
Rata-Rata
54.286
47.143
55.429
19.571
52.714
45.82857143



Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kecambah di Tempat Gelap
Hari/Tanggal
Tinggi kecambah dalam milimeter
Rata-Rata
1
2
3
4
5
Kamis, 7 Agustus 2008
60
17
8
17
0
20.4
Jumat, 8 Agustus 2008
100
95
25
98
0
63.6
Sabtu, 9 Agustus 2008
170
195
117
197
0
135.8
Minggu, 10 Agustus 2008
180
245
19
250
0
138.8
Senin, 11 Agustus 2008
190
275
276
265
0
201.2
Selasa, 12 Agustus 2008
192
300
301
276
0
213.8
Rabu, 13 Agustus 2008
194
335
345
300
0
234.8
Rata-Rata
155.14
208.86
155.86
200.43
0
144.0571429


1.6 Pertanyaan
1.     Apakah ada perbedaan kecepatan tumbuh kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang gelap? Jelaskan jawabanmu!
2.    Apa akibatnya jika kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang cukup lama? Jelaskan!
3.    Menurutmu, manakah yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman, di tempat yang gelap atau tempat yang terang? Jelaskan jawabanmu!
4.    Jelaskan pengaruh cahaya  terhadap pertumbuhan tanaman!














BAB 2
PEMBAHASAN

Kami akan membahas tentang hasil praktikum kami berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada Bab 1 Pendahuluan dan berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada tanggal 7 Agustus 2008 sampai dengan 13 Agustus 2008.

Didasari atas hasil pengamatan yang telah dilakukan, ternyata ada perbedaan kecepatan tumbuh kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang gelap. Pertumbuhan kecambah di tempat gelap lebih cepat pertumbuhannya daripada di tempat gelap. Hal ini disebabkan karena adanya hormon auksin yang terdapat dalam batang kecambah, di mana pada daerah gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di daerah lebih terang karena cahaya dapat menguraikan auksin ( hormon pertumbuhan ) sehingga cahaya dapat menghambat pertumbuhan kecambah.

Adapun akibatnya jika kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang cukup lama yakni kecambah menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang, bahkan tanaman tersebut akan layu dan mati.

Menurut kami, yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman di tempat yang terang karena berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan kami selama seminggu, tanaman di tempat yang teranglah yang bagus pertumbuhannya karena tumbuhan itu pada umumnya harus membutuhkan cahaya, walaupun pertumbuhannya sedikit lebih lambat daripada di tempat yang gelap. Di tempat terang, tanaman dapat memperoleh cahaya yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis yang berpengaruh langsung pada tersedianya makanan, utamanya klorofil yang dibuat dari hasil-hasil fotosintesis.

Pengaruh cahaya  terhadap pertumbuhan tanaman adalah yang paling nyata dapat diamati dengan membandingkan satu macam tumbuhan yang tumbuh dalam keadaan cahaya normal dan ada yang tumbuh pada keadaan gelap. Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangannya. Tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuhan menjadi cepat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.

Rata-rata tinggi kecambah per hari untuk kedua percobaan tersebut.
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kecambah di Tempat Terang
Hari/Tanggal
Tinggi kecambah dalam milimeter
Rata-Rata
1
2
3
4
5
Kamis, 7 Agustus 2008
25
10
15
0
13
12.6
Jumat, 8 Agustus 2008
35
31
35
0
30
26.2
Sabtu, 9 Agustus 2008
42
40
43
5
40
34
Minggu, 10 Agustus 2008
53
52
55
10
59
45.8
Senin, 11 Agustus 2008
60
55
67
25
66
54.6
Selasa, 12 Agustus 2008
72
65
74
43
72
65.2
Rabu, 13 Agustus 2008
93
77
99
54
89
82.4

Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kecambah di Tempat Gelap
Hari/Tanggal
Tinggi kecambah dalam milimeter
Rata-Rata
1
2
3
4
5
Kamis, 7 Agustus 2008
60
17
8
17
0
20.4
Jumat, 8 Agustus 2008
100
95
25
98
0
63.6
Sabtu, 9 Agustus 2008
170
195
117
197
0
135.8
Minggu, 10 Agustus 2008
180
245
19
250
0
138.8
Senin, 11 Agustus 2008
190
275
276
265
0
201.2
Selasa, 12 Agustus 2008
192
300
301
276
0
213.8
Rabu, 13 Agustus 2008
194
335
345
300
0
234.8


Hari ketujuh, rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan. Berikut kami lampirkan tabel pengamatan beserta grafiknya.

Rata-Rata Pertumbuhan Kecambah di Tempat Terang
Hari/Tanggal
Tinggi kecambah dalam milimeter
Rata-Rata
1
2
3
4
5
Kamis, 7 Agustus 2008
25
10
15
0
13
12.6
Jumat, 8 Agustus 2008
35
31
35
0
30
26.2
Sabtu, 9 Agustus 2008
42
40
43
5
40
34
Minggu, 10 Agustus 2008
53
52
55
10
59
45.8
Senin, 11 Agustus 2008
60
55
67
25
66
54.6
Selasa, 12 Agustus 2008
72
65
74
43
72
65.2
Rabu, 13 Agustus 2008
93
77
99
54
89
82.4
Rata-Rata
54.286
47.143
55.429
19.571
52.714
45.82857143



Rata-Rata Pertumbuhan Kecambah di Tempat Gelap
Hari/Tanggal
Tinggi kecambah dalam milimeter
Rata-Rata
1
2
3
4
5
Kamis, 7 Agustus 2008
60
17
8
17
0
20.4
Jumat, 8 Agustus 2008
100
95
25
98
0
63.6
Sabtu, 9 Agustus 2008
170
195
117
197
0
135.8
Minggu, 10 Agustus 2008
180
245
19
250
0
138.8
Senin, 11 Agustus 2008
190
275
276
265
0
201.2
Selasa, 12 Agustus 2008
192
300
301
276
0
213.8
Rabu, 13 Agustus 2008
194
335
345
300
0
234.8
Rata-Rata
155.14
208.86
155.86
200.43
0
144.0571429