Kamis, 18 Desember 2014

Makalah Pasar Barang

I. PENDAHULUAN


A. Pengertian Pasar Barang
Dalam pengertian sehari- hari pasar sering diartikan sebagai tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk menyelenggarakan jual beli barang dan jasa dan dihubungkan dengan waktu. Jadi, pasar dihubungkan dengan jenis barang dagangan seperti pasar beras, pasar buah- buahan, pasar sayuran, dan pasar loak. Dalam zaman modern sekarang ini, sesuai dengan kemajuan teknologi komunikasi, pasar tidak selalu di dihubungkan dengan tempat dan waktu tertentu. Misalnya, melalui telepon, telegram dan internet jual beli dapat berlangsung setiap saat. Jenis barang yang diperdagangkan cukup disebut kualitas dan standarnya saja, tidak selalu harus dibawa ke pasar. Pasar abstrak adalah pasar yang memperjualbelikan barang- barang yang menunjukkan kualitasnya dan standarnya saja. Sebaliknya, pasar yang memperjualbelikan barang secara nyata, disebut pasar konkret. Jadi, pasar barang dalam arti ekonomi yaitu media pertemuan penjual dan pembeli untuk mengadakan interaksi jual beli barang dan jasa.
Pasar barang atau pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.
Di dalam perekonomian modern, terutama dengan semakin tingginya tingkat spesialisasi, tidak semua perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa. Sebagai contoh, perusahaan mobil tidak menambang sendiri bijih besi yang dibutuhkan, demikian juga fasilitas mesin pembuat rangka mobilnya karena akan lebih eļ¬sien bagi perusahaan tersebut jika membeli mesin dari perusahaan yang bergerak di bidang permesinan. Dengan kata lain, mesin yang dibeli perusahaan tersebut merupakan input perantara untuk memproduksi mobil. Beberapa komoditas yang umumnya diperjualbelikan di pasar komoditas memiliki standar tertentu, antara lain barang-barang hasil produksi dan industri, hasil pertambangan, hasil pertanian dan perkebunan. Komoditas tersebut antara lain kopi, gula, jagung, cengkeh, kedelai, emas, tembaga, kapas, lada, gandum, dan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO).

B. Keanggotaan Pasar Komoditas
Anggota pasar komoditas secara garis besar terdiri atas dua, yaitu anggota biasa dan anggota luar biasa.
1.      Anggota Biasa
Anggota biasa terdiri atas semua warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki badan usaha formal seperti firma, CV, PT, dan koperasi. Anggota biasa terbagi atas pedagang biasa dan pedagang perantara (pialang).
2.      Anggota Luar Biasa
Anggota luar biasa tidak hanya terbuka bagi WNI, tetapi juga perwakilan warga negara asing (WNA) baik perseorangan maupun badan usaha, investor domestik maupun asing, dan lembaga keuangan nonbank yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.

C.  Perdagangan di Pasar Komoditas              
Perdagangan di pasar komoditas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.      Perdagangan Fisik (Physical Trading) yang Bersifat Efektif
Pada perdagangan fisik terjadi penyerahan barang dari penjual kepada pembeli secara fisik pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian jual beli. Pembayaran dilakukan secara tunai.
2.      Perdagangan Berjangka (Future Trading) yang Bersifat Spekulatif
Dalam perdagana berjangka, transaksi tidak secara langsung dengan penyerahan barang dan jasa secara fisik.  Penyerahan dilakukan beberapa saat kemudian atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan tingkat harga yang tetap.
Untuk memperlancar transaksi dan memudahkan pengawasan pasar komoditas, pemerintah membentuk Badan Pembina Bursa Komoditas (BPBK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bapebti)

D. Fungsi dan Manfaat Pasar Komoditas
1.      Fungsi Pasar Komoditas
Fungsi  pasar komoditas antara lain sebagai berikut.
a.         Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis barang yang diperdagangkan di pasar dunia.
b.         Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang berlaku di pasaran dunia.
c.          Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan barang.

2.      Manfaat Pasar Komoditas
Manfaat pasar komoditas antara lain sebagai berikut.
a.         Bagi Penjual (Produsen)
Pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau penjualannya.
b.         Bagi Pembeli (Konsumen)
Pasar barang dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan barang yang diinginkan dengan kualitas terjamin.
c.          Bagi Pemerintah
Pembentukan pasar barang bagi pemerintah dapat memberikan tambahan devisa. Dengan devisa akan memudahkan pemerintah untuk melakukan berbagai transaksi internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.

E. Bentuk Pasar
1.    Bentuk Pasar Berdasarkan Luasnya
a.          Pasar Lokal/ Setempat adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi daerah kecil tertentu.
b.         Pasar Daerah  adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota kabupaten.
c.          Pasar Nasional adalah pasar yang meliputi suatu wilayah Negara tertentu
d.         Pasar Internasional adalah pasar yang memperdagangkan barang- barang yang penjual dan pembelinya melputi seluruh dunia.

2.    Bentuk     Pasar     Berdasarkan     Jenis     Barang     yang Diperjualkanbelikan
a.         Pasar Barang Konsumsi adalah tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya: barang- barang kebutuhan sehari- hari.
b.   Pasar Barang Produksi adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi. Contohnya: mesin- mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.
c.  Bentuk Pasar Berdasarkan Mudah Tidaknya Perusahaan Memasuki Pasar, Besarnya Kekuasaan Suatu Perusahaan Didalam Pasar.
v Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur yang didalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli, dan masing- masing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar. Akibatnya, tidak ada satu pun perusahaan yang dapat menjadi penentu harga( price setter), tetapi mereka hanya dapat menjadi penerima harga( price taker).
1)   Ciri- ciri Pasar Persaingan Sempurna
a)   Jumlah penjual dan pembeli cukup banyak, sekiranya ada penjual yang menaikkan atau menurunkan harga maka tindakannya itu tidak akan mempengaruhi harga yang ada di pasar. Hal ini disebabkan jumlah barang yang ditawarkan oleh perusahaan sangat sedikit bila dibandingkan dengan seluruh barang yang ditawarkan di pasar.
b)   Semua pihak, baik pihak pembeli maupun penjual mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar. Oleh karena itu, mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku sehingga perusahaan- perusahaan tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga yang berlaku di pasar.
c)   Barang yang dijual bersifat homogen ( seragam) sehingga semua pedagang pasti akan menjual barang- barang yang serupa.
d)  Faktor produksi mudah dibagi dan dipindahkan sehingga timbul kemuda han perpindahan tenaga kerja, bahan baku, serta sarana dan prasarana produksi untuk masuk dan keluar dari lingkungan industri.
2)   Keuntungan Pasar Persaingan Sempurna
       Bagi produsen, yaitu adanya kemauan keras untuk menciptakan efisiensi usaha, misalnya melalui perbaikan system manajemen dan organisasi, penemuan baru di bidang teknologi produksi, penemuan metode kerja yang lebih efisien, dan sebagainya.
                Adanya usaha yang keras tersebut didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan:
·        Adanya persaingan dari banyak penjual.
·        Adanya keuntungan normal saja secara jangka panjang.
·         Produsen  tak  dapat  menentukan  harga  sebab  produknya merupakan sebagian kecil dari seluruh suplai yang ada.

Bagi konsumen, manfaat pasar persaingan sempurna antara lain:
·           Harga adalah relative murah.
·           Intensitas  kepuasan  adalah  maksimum  karena  konsumen  dapat memilih secara bebas sesuai dengan yang diinginkan. 3. Kemungkinan kecil terdapat barang tiruan.
3)     Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
·         Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
·         Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.

·         Membatasi pilihan konsumen, karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
·         Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
·         Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.

v  Pasar Bukan Persaingan Sempurna
Pasar bukan persaingan sempurna merupakan suatu bentuk pasar dimana penjual/ perusahaan mempunyai peranan penting dalam menentukan harga. Peranan yang dmiliki oleh masing-masing pasar dalam pembentukan harga juga berbeda-beda. Bentuk- bentuk pasar bukan persaingan sempurna adalah sebagai berikut:

1.       Pasar Monopoli
Pernahkah kalian melihat logo ini? Ini adalah logo dari PT. PLN. PT PLN merupakan salah satu perusahaan yang termasuk pasar monopoli. Lalu, apakah pasar monopoli itu? Mengapa PLN termasuk pasar monopoli?
Monopoli adalah keadaan suatu pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh seorang penjual. Penjual mempunyai wewenang menentukan tingkat harga, berapa banyak jumlah barang yang akan dijual, kapan barang akan dilepas ke pasaran, tempat barang itu akan dijual, dan cara penjualannya. Perlu diketahui bahwa apabila perusahaan itu bukan sebagai penjual, tetapi sebagai pembeli tunggal maka bentuk ini disebut monopsoni. Misalnya, pabrik susu yang di Surabaya yang membeli susu dari KUD- KUD yang megumpulkan dari para petani/ peternak sapi perah sebagai anggota KUD.
Karena penjual dalam pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, penjual dapat menaikkan atau menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang ditawarkannya. Penjual dapat menaikkan harga dengan cara mengurangi barang yang dijual. PT. PLN termasuk perusahaan monopoli karena seluruh masyarakat Indonesia sangat tergantung pada PLN dalam hal listrik.
a.       Ciri- Ciri Pasar Monopoli
1)     Dalam pasar monopoli hanya ada satu penjual barang atau jasa.
2)     Produk yang dijual sangat unik dan tidak ada yang dapat menggantikan dengan baranang atau jasa lain sehingga pembeli harus membelinya dari pemegang monopoli. Misalnya, tidak ada barang pengganti yang bersamaan sifatnya dengan listrik. Barang yang ada hanya barang pengganti yang berbeda sifatnya, seperti gas.
3)     Perusahaan monopoli dapat mengendali kan harga barang dan jasa yang dijual karena sepenuhnya ia menjadi produsen barang dan jasa itu. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli disebut sebagai perusahaan penentu harga ( price setter).
4)     Monopoli timbul karena adanya rintangan yang diciptakan di pasar sehingga hanya perusahaan pemegang monopoli yang masuk ke dalam pasar. Misalnya, dahulu hanya Badan Urusan Logistik ( BULOG) yang diperbolehkan menyediakan atau melakukan pengadaan cengkih, terigu, gula dan kedelai. Jadi, hanya BULOG yang boleh melakukan tata niaga atas barang- barang tersebut.
b.       Keuntungan Pasar Monopoli
1)       Lebih terdorong untuk meningkatkan teknologi dan inovasi agar biaya produksi per unit dapat ditekan hingga keuntungan dapat ditingktkan.
2)       Lebih mampu meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
3)       Kesejahteraan karyawan relatif lebih baik.
4)       Aktivitas dan kreatifitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih diperhatikan.
c.       Kelemahan Pasar Monopoli
1)       Kadang- kadang konsumen dirugikan karena harga terlalu tinggi. Hal itu disebabkan penentu harga berada di pihak produsen. Konsumen terpaksa menerima karena tidak ada pilihan lain.
2)       Karena tdak ada persaingan, sering kualitas pelayanan dan mutu produksi rendah.
3)       Menimbulkan kesenjangan distribusi kesempatan dan pendapatan. Pada perusahaan monopoli, kesempatan mendapatkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang lebih terbuka luas. Dengan laba tersebut, upah dan kesejahteraan karyawan lebih mudah segera ditingkatkan. Tidak demikian halnya yang dialami oleh perusahaan dan karyawan di luar pemegang monopoli.

2.       Pasar Oligopoli
Struktur pasar umumnya selalu berbentuk pasar oligopoli. Pasar oligopoli merupakan pasar yang hanya terdiri atas beberapa produsen. Adakalanya pasar oligopoli hanya terdiri atas dua perusahaan. Jika hanya ada dua perusahaan, pasar seperti itu dinamakan pasar duopoli.
Biasanya dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar.Beberapa perusahaan yang menguasai pasar ini saling mempengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan secara hati- hati dalam mengubah harga, tek nik produksi, dan desain. Sifat saling mempengaruhi ini ( mental interpendence) merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam pasar oligopoli.
a.       Ciri- Ciri Pasar Ologopoli
1)     Terdiri dari beberapa perusahaan. Kalau hanya terdiri dari dua
perusahaan maka disebut duopoli.

2)     Produk yang dijual adakalanya barang yang standar (tertentu
mutunya), seperti industri semen. Ada juga barang yang dihasilkan adalah
barang yang berbeda mutunya, seperti industri rokok.

3)     Promosi dalam penjualan barang dilakukan melalui iklan.
4)     Perusahaan- perusahaan baru sulit memasuki pasar karena ada biaya
khusus atau biaya lisensi yang dibebankan pada perusahaan baru tersebut.

5)     Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya saling
ketergantungan satu sama lain. Sering kali keputusannya dalam harga dan
komoditas yang dijual ikut mempengaruhi perusahaan lain. Misalnya,
perusahaan mobil dan suku cadang mobil saling berhubungan erat dalam
menentukan harga.

b.       Keuntungan Pasar Oligopoli
1)     Efisiensi dalam menggunakan sumber daya.
2)     Lebih terdorong untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi
3)     Perusahaan  akan  memperoleh  keuntungan  lebih  dari  normal.  Hal  ini
4)     dikarenakan perusahaan baru relatif sukar untuk memasuki pasar oligopoli.
c.       Kelemahan Pasar Oligopoli
1)       Harga barang menjadi lebih tinggi
2)       Jumlah barang yang dapat dinikmati masyarakat lebih sedikit daripada yang dapat diperoleh dalam pasar persaingan sempurna

3.       Pasar Persaingan Monopolistik
Monopolistik merupakan bentuk pasar yang unik. Pada dasarnya pasar persaingan monopolistik merupakan pasar yang berada di antara jenis dua pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Oleh Karena itu sifat pasar persaingan monopolistik mengandung unsur pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai suatu pasar yang terdapat banyak produsen yang menjual barang dengan berbagai corak. (differentiated product).
a.       Ciri- Ciri Pasar Persaingan Mopolistik
1)       Terdapat banyak perusahaan, tetapi tidak sebanyak dalam persaingan sempurna.
2)       Barang- barang yang diperjualbelikan merupakan barang- barang yang Berbeda ( product differentiation), baik kualitas maupun bungkusnya. Contohnya shampoo, diterjen dan sebagainya
b.       Keuntungan Pasar Persaingan Monopolistik
Konsumen memiliki pilihan yang lebih baik daripada di dalam pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan barang- barang yang dihasilkan oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik bersifat berbeda corak, yaitu berbeda mutu, pembungkusan, dan pelayanan.
c.       Kelemahan Pasar Persaingan Monopolistik

Kurangnya dorongan untuk melakukan pengembangan teknologi dan inovasi. Hal ini disebabkan dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan monopolistik hanya memperoleh keuntungan normal.



II. ISI


A. Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro    
Inti ilmu ekonomi adalah mengakui realitas kelangkaan, lalu memikirkan cara mengorganisasi masyarakat dalam suatu cara yang menghasilkan pemanfaatan sumber daya ekonomi yang efisien. Di sinilah ilmu ekonomi memberikan kontribusinya yang unik.
Ilmu ekonomi tergolong ilmu-ilmu sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam masyarakat dan dapat didefinisikan, misalnya, sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara manusia memutuskan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas antara berbagai alternatif kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya (T.Gilarso, 2008).
Pengkajian ilmu ekonomi dilakukan dalam dua tingkatan. Pertama, kita dapat mengkaji berdasarkan keputusan rumah tangga individual dan perusahaan. Kita dapat mengkaji interaksi rumah tangga dan perusahaan di pasar untuk barang tertentu. Kedua, kita dapat mengkaji operasi perekonomian secara menyeluruh yang merupakan kumpulan dari semua pengambil keputusan di semua pasar.
Teori ekonomi yaitu bagian ilmu ekonomi yang menjelaskan mekanisme kegiatan ekonomi. Teori ekonomi dibagi dua, yaitu Teori Ekonomi Mikro dan Teori Ekonomi Makro.
1.      Teori Ekonomi Mikro
Teori Ekonomi Mikro adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari unit-unit ekonomi secara individual, seperti perilaku konsumen, produsen, pasar, penerimaan, biaya, dan keuntungan perusahaan (Imamul Arifin, 2007).
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus. Prinsip utama mikroekonomi adalah bahwa rumah tangga dan perusahaan berusaha mencapai optimalisasi- mereka melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mereka sendiri berdasarkan tujuan dan hambatan yang mereka hadapi (Mankiw Gregory, 2011).

2.      Teori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi Makro adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku unit-unit ekonomi secara agregat (keseluruhan) seperti pendapatan nasional, inflasi, pengangguran, dan kebijakan pemerintah (Imamul Arifin, 2007).
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
·           Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
·           Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
·           Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
B. Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
1.      Aspek Harga
Dalam teori ekonomi mikro, yang dimaksud dengan harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja). Adapun dalam teori ekonomi makro, harga dihubungkan dengan tingkat harga secara keseluruhan (agregat) (Eeng Ahman, 2007).


2.      Unit Analisis
Dilihat dari anlisisnya, teori ekonomi mikro hanya membahas kegiatan ekonomi secara individual, misalnya permintaan, dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, permintaan, biaya produksi, dan laba rugi. Adapun dalam teori ekonomi makro lebih banyak dibahas tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan (agregat), seperti pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran. Akan tetapi, unit analisis teori ekonomi makro bukan merupakan gabungan dari teori ekonomi mikro (Eeng Ahman, 2007).

3.      Tujuan Analisis
Tujuan analisis ekonomi makro lebih memfokuskan pada upaya pemecahan terhadap bagaimana mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. Adapun teori ekonomi makro, lebih banyak menganalisis pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara menyeluruh (Eeng Ahman, 2007).

Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan




























C. Perbedaan Pasar Barang Secara Makro dan Mikro
1.      Ekonomi mikro membicarakan bagaimana perusahaan tersebut membuat keputusan, sedangkan ekonomi makro membicarakan bukan hanya perusahaan, tetapi perekonomian secara keseluruhan (Sukwaiaty, 2009).
2.      Ekonomi mikro merupakan bagian dari berbagai variabel ekonomi makro seperti konsumsi, investasi, tabungan, dan pendapatan. Artinya jika ekonomi mikro membahas pendapatan suatu perusahaan tertentu, ekonomi makro malah membahas pendapatan perusahaan secara nasional dalam perekonomian (Sukwaiaty, 2009).
3.      Ekonomi mikro berkaitan dengan aliran barang dan jasa dari perusahaan atau produsen ke rumah tangga atau konsumen, aliran faktor produksi dari rumah tangga ke perusahaan serta penentuan harga barang tersebut, baik sebagai faktor produksi maupun sebagai barang konsumsi (Sukwaiaty, 2009).
Berikut adalah tabelnya:

Ilmu Ekonomi
Produksi
Harga
Income
Ekonomi Mikro
Produksi/output perusahaan/industri secara individu
·      Berapa banyak produk
·      Berapa banyak kantor
·      Dll
Harga individual barang
·     Misal: harga rumah, harga mobil
Distribusi pendapatan dan kekayaan
·      Upah minimum
Ekonomi Makro
Produk Nasional/Output Nasional
·      Total produksi industri
·      GDP
·      Pertumbuhan output
Tingkat harga secara keseluruhan
·     Tingkat harga konsumen
·     Tingkat harga produsen
·     Tingkat inflasi
Pendapatan Nasional
·      Total upah dan gaji secara nasional
·      Total tingkat keuntungan perusahaan


III. KESIMPULAN 

Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu:
1.       Pasar barang atau pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.
2.      Teori Ekonomi Mikro adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari unit-unit ekonomi secara individual, seperti perilaku konsumen, produsen, pasar, penerimaan, biaya, dan keuntungan perusahaan (Imamul Arifin,
3.      Teori Ekonomi Makro adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku unit-unit ekonomi secara agregat (keseluruhan) seperti pendapatan nasional, inflasi, pengangguran, dan kebijakan pemerintah (Imamul Arifin,
4.      Perbedaan ekonomi makro dapat dilihat dari harga, unit analisis, dan tujuan analisis
5.      Perbedaan pasar barang secara makro dan mikro dan dapat dilihat dari produksi, harga, dan income.


DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng, 2007, Membina Kompetensi Ekonomi, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Arifin, Imamul, 2007, Membuka Cakrawala Ekonomi, Penerbit PT. Seria Purna Inves,   
Bandung.
Gregory, Mankiw, 2011, MAKROEKONOMI Edisi: 6, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sukwaiaty, 2009, Ekonomi, Yudhistira, Jakarta
T. Gilarso, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Be a good commentator . .