ADAM AS.
Ia diyakini sebagai manusia pertama di bumi. Tafsir Quran selama
ini menyebut ia diciptakan di surge bersama Hawa (Eva). Terbujuk oleh Iblis,
Adam dan Hawa "diturunkan" ke bumi. Doa "rabbanaa dhalamnaa anfusana wainlam taghfirlanaa wa tarhamnaa
lanakuunannaa minal khasirin" (QS Al-Araaf: 23) diyakini sebagai doa
Adam-Hawa yang menyesali kesalahan terbujuk Iblis.
Keduanya terpisah dan Hawa, menurut legenda, diturunkan di daerah
yang sekarang menjadi kota Jeddah - Saudia Arabia. "Jeddah" berarti
"nenek" (Hawa). Legenda yang sama menyebut Adam dan Hawa bertemu
kembali di Jabal Rahmah - kini di dataran Arafah. Maka Jabal Rahmah sering
dijadikan simbol "cinta" atau "jodoh" oleh peziarah.
Riwayat menyebut Adam-Hawa dikarunia putra-putri yang lahir
berpasangan. Diantaranya adalah Qabil dan Iklima. Kemudian Habil dan Labuda.
Qabil disebut bersifat kasar sedangkan Habil lembut hati. Qabil petani dan
Habil peternak. Adam -atas ilham dari Allah-akan menikahkan Qabil dengan Labuda,
dan Habil dengan Iklima. Qabil menolak.
Adam mengharuskan keduanya melakukan korban. Yakni menaruh sayuran
bagi Qabil dan daging bagi Habil di puncak gunung. Siapa yang korbannya
"diterima", dia berhak memilih Iklima atau Labuda sebagai istri.
Ternyata, menurut kisah ini, korban Habil yang diterima. Qabil kemudian
membunuh Habil. Ia menguburkan saudaranya itu setelah melihat burung gagak
mengubur gagak lain yang mati setelah keduanya berkelahi.
Wallahua'lam. Allah yang maha tahu kebenaran kisah yang juga
didongengkan kalangan Yahudi ini. Juga tentang kapan persisnya masa hidup
Adam-Hawa. Apakah ia berada pada masa sebelum atau setelah "manusia
purba" seperti Homo Erectus di Jawa, Homo Pekinensis di Cina atau manusia
Neanderthal di Eropa. Yang pasti kisah tentang Adam dan keluarganya memberi
pelajaran tentang perlunya keteguhan manusia menghadapi "iblis",
tentang dosa, pertemuan laki-laki perempuan, ketulusan untuk berkorban, juga
nafsu serakah manusia.
Mukjizat: Merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT.
IDRIS AS.
Tak banyak yang dikisahkan tentang Idris. Ia disebutkan lahir di
daerah Munaf - Mesir. Ia juga diyakini sebagai nabi pertama yang menulis dengan
pena. Wallahua'lam, apakah keyakinan tersebut berkait dengan kenyataan bahwa
kertas pertama, yang disebut papirus, diciptakan oleh masyarakat Mesir.
Idris disebut belajar agama dari Sis -anak Adam yang juga menjadi
Nabi. Masyarakat terdahulu juga meyakini bahwa ia dibawa ke surga sebelum
mengalami kematian. Mereka percaya, nabi Idris adalah satu-satunya manusia yang
masuk surga tanpa pernah mati. Itu terjadi pada usia 82 tahun. Quran menyebut
kisah Idris dalam Surat Maryam 56-57. Juga pada surat Al-Anbiya (Para Nabi)
ayat 85-86.
Mukjizat: Hebat dalam menunggang kuda (pada saat itu sedikit orang yang
dapat menunggang kuda), dapat menulis (tidak ada umatnya yang dapat menulis),
dapat menjahit pakaian (belum ada yang mampu menjahit pakaian saat itu), dam
mendapat shuhuf 30 lembar.
NUH AS.
Nuh diyakini sebagai keturunan ke-10 Adam dan berasal dari wilayah
Armenia. Kawasan ini berada di antara Iran, Turki dan Azerbaijan serta diantara
Laut Hitam dan Laut Kaspia, Asia Barat. Ia menyeru masyarakatnya untuk
menyembah Yang Esa, serta berperilaku baik. Mereka menolaknya. Mereka bahkan
menyiksa Nuh dan menganggapnya gila. Istri serta anak Nuh, Kana'an, juga ikut
mengucilkannya.
Penolakan itu juga karena faktor sosial. Pengikut Nuh banyak yang
berasal dari kalangan miskin. Sedangkan masyarakat setempat memandang rendah
kalangan miskin itu.
Nuh, atas perintah Allah, membuat kapal besar di daratan. Ini
membuat Nuh semakin dituding gila. Namun kemudian terjadi air bah yang sangat
dahsyat. Nuh menyerukan orang-orang setempat untuk naik kapal. Hanya pengikut
Nuh yang mau memenuhi ajakan tersebut. Yang lain menolak. Harga diri mereka
tercabik bila mengikuti ajakan Nuh. Kana'an pun menolak ajakan Nuh. Itu membuat
Nuh sedih. Nuh berdoa agar Allah menyelamatkan keluarganya. Namun Allah
mengingatkannya bahwa mereka bukanlah golongan yang termasuk pantas
diselamatkan.
Berkembang pula kisah tentang perahu atau bahtera Nuh itu. Menurut
kisah tersebut, di saat banjir itu Nuh menyelamatkan binatang. Seluruh binatang
dinaikkannya ke dalam perahu sepasang-sepasang, sehingga semua selamat. Namun
kebenaran kisah itu sangat lemah. Firman Allah (As-Syu'araa' ayat 119-120)
"Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal
yang penuh muatan...Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang
tinggal"---tidak menyebut soal binatang tersebut.
Banyak ilmuwan mencoba memecahkan fenomena banjir besar itu. Ada
yang mengaitkannya dengan peristiwa mencairnya es yang menyelimuti bumi,
beribu-ribu tahun silam. Namun ada yang memperkirakan banjir besar itu
merupakan fenomena lokal di Armenia lantaran mencairkan salju dan es di puncak gunung
dekat pemukiman Nuh dan masyarakatnya. Ekspedisi untuk mencari sisa kapal itu
telah dilakukan berbagai tim, mulai dari wilayah Turki hingga Armenia.
Mukjizat: Selamat dari bencana air bah yang besar.
HUD AS.
Hud disebut sebagai cucu Nuh, dari putranya Sam. Bila benar, tidak
cukup terjelaskan bagaimana ia bisa menjadi keluarga terhormat kaum Ad yang
tinggal di Ahqaf, antara Yaman dan Oman, sementara kakeknya di Armenia.
Kaum Ad disebut sebagai masyarakat yang makmur. Perekonomian
berkembang pesat. Pada saat itu, gedung-gedung sudah terbangun megah. Para
penduduknya dilukiskan sebagai orang-orang yang cantik dan tampan. Namun mereka
semua mengabaikan aspek spiritualitas. Mereka hidup berfoyafoya dan
menyombongkan kemewahan.
Hud mengajak mereka untuk mensyukuri kemakmuran itu dengan
beribadah pada Allah. Mereka menolak. Mereka mempercayakan hidupnya pada
berhala. Sampai kemudian datang musibah. Hujan sama sekali tak turun. Sungai
dan sumur mengering. Ladang-ladang menjadi kerontang. Tanaman mati. Juga ternak-ternak.
Hud kembali mengajak mereka menyembah Allah dan berdoa kepadaNya. Tapi mereka
tetap mengagungkan berhala.
Lalu tibalah gumpalan awan hitam. Hud melihat awan itu sebagai
pertanda akan datangnya bencana atau azab Allah. Mereka justru menganggapnya
sebagai awan yang akan mengucurkan hujan dari langit. Mereka bersuka cita,
menduga berhala telah mengabulkan permohonannya. Gumpalan awan hitam itu
ternyata badai gurun atau awan panas yang menyapu kota, selama tujuh hari tujuh
malam.
Kemakmuran kota kaum Ad tidak berbekas. Hud dan pengikutnya
kemudian menetap di wilayah yang kini adalah Hadramaut. Di Timur kota Hadramaut
itulah diyakini Hud dimakamkan. Kisah Hud, kaum Ad mengajarkan dan awan panas
itu mengajarkan betapa fana kemakmuran dunia.
Mukjizat: Menimpakan
adzab kepada kaum Aad yang durhaka yaitu angin yang sangat dingin lagi kencang
selama 7 malam 8 hari.
SHALIH AS.
Shalih lahir dan tumbuh di lingkungan kaum Tsamud, kaum yang
diyakini sebagai keturunan kaum Ad. Mereka tinggal di wilayah Hijir yang kini
berada di wilayah Saudi Arabia. Sebagaimana kaum Ad, orang-orang Tsamud hidup
berkecukupan. Mereka juga bermewah-mewah serta menyembah berhala.
Shalih mencoba mengingatkan mereka. Hinaan yang malah
diperolehnya. Apalagi Shalih tak seperti Hud di masa kaum Ad yang berasal dari
keluarga terpandang. Shalih datang dari keluarga miskin. Kaum Tsamud menantang
Shalih untuk menunjukkan bukti sekiranya ia "seorang yang benar".
Atas izin Allah, Shalih pun menunjukkan bukti mukjizat.
Tafsir Quran menyebut bahwa mukjizat itu berupa seekor unta betina
yang keluar dari batu besar setelah Shalih memukulkan telapak tangannya. Pada
kaumnya, Shalih mengingatkan agar unta itu jangan diganggu. Terutama saat unta
itu minum air di telaga. Mereka diizinkan memerah susu unta itu untuk
kebutuhannya sendiri.
Kalangan miskin bergirang hati. Mereka terus memerah susu unta
yang seperti tiada habisnya itu. Hal yang membuat Shalih semakin berpengaruh di
masyarakat. Beberapa kalangan terkemuka terus melancarkan tekanan pada Shalih.
Sembilan orang pemuda paling terpandang di masyarakat ditugasi membunuh unta
itu. Mereka dipimpin oleh Qudar bin Salaf. Mereka menantang Shalih untuk
membuktikan bahwa Tuhan akan mengirim azab.
Shalih mengatakan bahwa azab akan datang setelah tiga hari. Benar,
pada hari ketiga langit menjadi gelap. Kaum Tsamud binasa oleh sambaran petir,
serta tertimpa reruntuhan rumahnya sendiri yang diguncang gempa. Shalih dan
pengikutnya disebut-sebut pindah ke daerah Ramalah, Palestina. Sedangkan kisah
unta betina itu memberi pelajaran kuat bahwa keimanan tidak cukup dapat
dijelaskan hanya dengan rasionalitas.
Mukjizat: Dapat mengeluarkan betina keluar dari batu besar setelah dipukul
dengan tangan Nabi Shalih sebagai hujjah atas kaumnya.
IBRAHIM AS.
Ibrahim berasal dari Babilonia, salah satu pusat peradaban masa
itu selain Mesopotamia, yang kemudian dikenal sebagai wilayah Mausul. Kawasan
itu terletak di antara sungai Efrat dan Tigris/Dajlah yang kini menjadi bagian
negara Irak. Penguasa pada masa Ibrahim adalah raja besar, Namrud bin Kusy.
Ayah Ibrahim, Azar, adalah pematung istana. Dialah pembuat arca yang disembah
raja dan seluruh rakyat.
Ibrahim seorang yang kritis pada masalah ketuhanan. Ia menggugat
ayahnya yang menyembah patung buatannya sendiri. Di masa remaja, Ibrahim
menghancurkan patung-patung istana, lalu mengalungkan kapak penghancurnya di
leher arca terbesar. Ketika disidang, Ibrahim berkilah bahwa yang menghancurkan
arca-arca itu adalah arca terbesar. Ia minta Namrud untuk bertanya pada arca
besar itu. Tentu semua menjelaskan bahwa patung itu tak dapat berbuat apa-apa.
Jawaban itu dibalik oleh Ibrahim dengan bertanya, mengapa patung yang tidak
dapat berbuat apa-apa harus disembah.
Riwayat yang ada menyebut Ibrahim dihukum bakar. Selama ini semua
kalangan meyakini bahwa mukjizat Allah telah menyelamatkan Ibrahim dari kobaran
api itu. Ibrahim lalu hijrah ke Palestina. Perjalanannya dipenuhi dengan proses
pencarian Tuhan yang dilukiskan dengan sangat indah oleh
Quran. Ia sempat bertanya pada dirinya sendiri: apakah
kerlap-kerlip bintang di langit itu Tuhan? Hal yang dibantahnya sendiri begitu
malam berlalu dan bintang itu tenggelam. Hal serupa dipertanyakannya ketika
bulan muncul, juga ketika matahari merekah. Semua itu mengantarkan Ibrahim pada
sebuah kesimpulan: Tuhan adalah yang menciptakan semua itu.
Dalam perjalanannya ke Palestina, Ibrahim menikah dengan Sarah
-putri Raja Chazan. Setelah tinggal beberapa saat, Ibrahim dan Sarah pergi ke
Mesir. Oleh Raja Mesir, mereka dihadiahi pelayan bernama Hajar yang kemudian
diajak ke Palestina. Sarah yang tak kunjung dikaruniai anak, mendesak Ibrahim
untuk menikahi Hajar.
Selanjutnya Ibrahim bersama Hajar menuju kawasan bukit batu yang
gersang yang kini menjadi kota Makkah. Di sanalah Ibrahim membangun ka'bah,
lalu ia kembali ke Palestina meninggalkan Hajar dan anaknya, Ismail.
Ibrahim meninggal di Palestina dan dimakamkan di Hebron, Sinai.
Makamnya hingga kini dihormati oleh pemeluk tiga agama, Islam Kristen maupun
Yahudi. Ibrahim memang Bapak para nabi yang membawa tiga agama samawi tersebut.
Lebih dari itu, Ibrahim adalah Bapak Monoteisme.
Pencariannya terhadap Tuhan telah mengantarkan seluruh umat
manusia terhadap prinsip "kemerdekaan" manusia untuk tidak terikat
pada apapun kecuali Tuhan. Maka, Ibrahim adalah satusatunya Rasul sebelum
Muhammad yang umat Islam wajib melakukan ritual untuk menapaktilasinya berupa
ibadah haji.
Mukjizat: Tidak mempan dibakar.
LUTH AS.
Luth adalah anak adik bungsu Ibrahim. Sejak Luth kecil, keduanya
telah sangat dekat. Luth bahkan menyertai Ibrahim meninggalkan Babilonia menuju
Palestina. Mereka semula bertempat tinggal di wilayah yang sama, dan sama-sama
menjadi peternak. Namun keduanya kemudian berpisah. Ibrahim di wilayah barat
Palestina, sedangkan Luth di wilayah timur yang kini merupakan bagian dari
Yordania.
Riwayat menyebut, Luth pindah ke Timur setelah ia mendapat
perintah Allah untuk menyeru kebajikan pada masyarakat Sodom dan Amurah. Selain
itu, Luth juga menyebut pertimbangan lain. Menurutnya, dengan bermukim di
tempat yang sama, penggembala ternaknya dan penggembala ternak Ibrahim sering
bertengkar mengenai ternak mereka. Pergilah Luth ke wilayah makmur yang
masyarakatnya menjadi pemuja dewa itu.
Warga Sodom dan Amurah juga pemuja nafsu. Mereka menyukai sesama
jenis kelamin. Laki-laki menyukai laki-laki, perempuan menyukai perempuan.
Sebagian besar mereka juga berkebiasaan merampok serta memerkosa musafir.
Seruan Luth menjadi seperti sia-sia kecuali pada sedikit orang. Istri Luth
bahkan terpengaruh mereka.
Allah lalu mengutus dua malaikat ke rumah Luth. Mereka menyamar
menjadi dua orang pemuda tampan yang segera menjadi incaran para laki-laki
setempat. Mereka mendesak Luth menyerahkan kedua pemuda itu. Mereka menolak
tawaran Luth agar mengawini kedua putri cantiknya. Mereka menyebut bahwa Luth
tahu yang mereka inginkan. Yakni laki-laki tampan itu.
Luth malu terhadap tamunya. Ia tak tahu, keduanya adalah malaikat.
Luth pun marah pada warga setempat. Lalu malaikat itu menyampaikan firman
Allah, agar malam itu juga Luth bersama keluarga dan pengikutnya segera
meninggalkan tempat. "Jangan ada seorang pun diantara kamu yang
tertinggal, kecuali istrimu". Malaikat itu juga memberi tahu bahwa azab
akan datang saat subuh.
Ketika Subuh tiba, Luth dan rombongannya telah meninggalkan
wilayah itu. Negeri Sodom dan Amurah yang berada di dataran tinggi itupun
longsor, dan musnah tertimpa reruntuhan batu serta cadas. Padahal mereka
-sebagaimana bangsa setempat lain-dikenal piawai membangun kota di atas
lereng-lereng batu seperti kini tersisa di beberapa situs di Yordania. Istilah
"sodomi" untuk praktek homoseksual berasal dari kata
"Sodom" tersebut.
Kisah Luth dan masyarakat Sodom mengingatkan manusia untuk
menjauhi kebejatan moral yang tercermin dalam praktek homoseksual. Bila di masa
Luth Allah menjatuhkan bencana longsor pada pelaku kebejatan moral itu, kini
Allah mengganjar mereka dengan virus AIDS perusak kekebalan tubuh yang belum
ditemukan obatnya.
Mukjizat:
ISMAIL AS.
Ismail lahir di Palestina sebagai anak Ibrahim dari Hajar.
Kelahirannya mengusik ketenangan istri pertama Ibrahim, Sarah, yang belum
dikaruniai anak. Ibrahim pun mengajak Hajar dan Ismail meninggalkan
Palestina, memasuki wilayah kering-kerontang yang tak berpenghuni. Daerah yang
kini menjadi kota Makkah. Ia meninggalkan ibu dan bayinya di sana,
dengan iringan doa yang bersungguhsungguh agar Allah melimpahkan rizki
kepada yang datang ke daerah yang menjadi "rumah Allah" itu.
Di tempat itu, Ismail kecil menangis kehausan. Hajar lalu berlari
antara bukit Shafa dan Marwah. Dalam tradisi gurun, orang yang mencari air akan
menuju puncak bukit untuk melihat ke arah bawah ada-tidaknya burung-burung yang
biasanya berkerumun di sekitar sumber air. Setelah tujuh kali berlari, Hajar
melihat sumber air yang menyembul di cekungan bukit-bukit batu. Sumber air yang
kemudian dikenal sebagai sumur zamzam. Keberadaan sumber air membuat para musafir
singgah, dan sebagian malah menetap di sana.
Ketika Ismail telah tumbuh menjadi remaja kecil yang lincah, sang
ayah datang lagi. Dalam kunjungannya kali ini, Ibrahim mendapat perintah Allah
melalui mimpi agar ia mengorbankan anaknya dengan menyembelih. Begitu
diberitahu mimpi tersebut, Ismail malah mendorong sang ayah untuk tidak ragu
melaksanakan perintah Allah.
Ayah-anak itupun berjalan beriring menuju tempat yang kemudian
disebut Mina -kini tempat persinggahan jamaah haji sebelum dan sesudah ke Arafah.
Menurut riwayat, dalam perjalanan itu mereka dicegat iblis yang menyamar
sebagai manusia. Mereka membujuk Ibrahim untuk tidak mengorbankan Ismail.
Tiga kali mereka dibujuk, tiga kali itu pula Ibrahim menepisnya
dengan melempar batu. Tempat tersebut yang kini dipakai untuk melempar batu
dalam ritual haji yang menyimbolkan pengusiran iblis dari diri manusia, yakni
jumrah Ula, Wushta dan Aqabah. Penyembelihan Ismail tidak terlaksana. Allah
mengutus malaikat untuk menggantikan Ismail dengan seekor kambing. Itulah yang
menjadi pangkal ritual ibadah qurban setiap Idhul Adha.
Ismail pun membantu Ibrahim mendirikan bangunan ka'bah yang kini
menjadi pusat ibadah seluruh umat Islam. Ia menikah dengan gadis dari suku
Jurhum. Ia menikah lagi setelah bercerai dengan istri pertamanya itu. Salah
seorang keturunannya adalah Muhammad -rasul besar dan terakhir penyampai ajaran
sempurna bagi umat manusia dewasa ini. Ismail wafat di Palestina di usia
sekitar 137 tahun. Ibadah haji yang merupakan simbol kemerdekaan dan persatuan
manusia adalah ziarah sejarah atas jejak ibadah Ibrahim-Ismail-Hajar.
Mukjizat: Munculnya air zam-zam.
ISHAQ AS.
Ishaq adalah anak dari istri pertama Ibrahim, Sarah. Ketika
mengandung, Sarah sudah sangat lanjut usia. Saat itu ia diperkirakan telah berusia
90 tahun. Karenanya ia sangat heran: bagaimana mungkin dalam usia selanjut itu
masih hamil. Berita tersebut sekaligus menjadi pelipur lara Ibrahim yang baru
mendengar kabar sedih tentang perilaku orang-orang Sodom dan Amurah pada Luth.
Ternyata Ishak lahir dengan sehat. Tak banyak terkisahkan riwayat
hidup Ishak ini. Yang pasti ia banyak menemani ayahnya untuk berdakwah di
daerah Kana'an dan Sam -Palestina. Ia kemudian menikahi Rifqah, cucu saudara
Ibrahim bernama Nahur. Dari penikahannya itu, mereka dikarunia dua anak yakni
Ishu dan Ya'kub. Ya'kub kemudian menjadi rasul pula. Orang-orang Yahudi
sekarang adalah keturunan Ya'kub. Mereka menyebut nama kakek moyangnya tersebut
"Israel" -nama yang kini diabadikan sebagai nama negara oleh orang-orang
Yahudi.
Mukjizat: Dilahirkan secara mukjizat atas ibu yang sudah tua dan mandul
dengan ayah yang sudah tua.
YA’KUB AS.
Ya'kub lahir dan tumbuh di tanah Palestina. Sewaktu dewasa, ia
pindah ke Babilonia ikut ke tempat pamannya, Laban, seorang yang berpengaruh di
daerah itu. Laban bermaksud mengawinkan Ya'kub dengan putrinya pertamanya,
Layya. Tapi Ya'kub lebih ingin menikahi putri kedua Laban yang cantik, Rahiel.
Ya'kub memang berhasil menikahi Rahiel setelah sebelumnya menikahi
Layya. Pernikahan dengan Rahiel terjadi setelah Ya'kub memenuhi persyaratan
yang diajukan Laban, yakni menggembalakan kambing serta mengolah kebun Laban
selama tujuh tahun. Selain kakak beradik itu, Ya'kub juga menikahi dua orang
budak. Mereka adalah Zulfa dan Balhah. Keempat istri tersebut melahirkan 12
anak bagi Ya'kub. Merekalah yang kemudian menjadi 12 kelompok orang Yahudi.
Dari 12 anak itu, dua orang diantaranya mendapat tempat istimewa
di hati Ya'kub. Mereka adalah Yusuf yang kelak menjadi rasul pula, serta
adiknya. Bunyamin. Keduanya adalah anak Rahiel. Merekalah -terutama Yusuf-yang
terus menjadi sasaran iri hati saudara-saudaranya.
Namun Yusuf bukan satu-satunya keturunan Ya'kub yang menjadi
rasul. Seorang keturunan Ya'kub dari Bunyamin adalah Yunus yang juga menjadi
rasul. Lawi dan Yahudza -keduanya anak Ya'kub dengan Layya-juga menurunkan para
rasul. Musa, Harun, Ilyas dan Ilyasa adalah keturunan Lawi. Sedangkan Daud,
Sulaiman, Zakaria, Yahya dan Isa adalah para rasul Yahudi anak cucu Yahudza.
Maka Ya'kub adalah kakek moyang para rasul sebelum masa Muhammad.
Sikap dan cara berpikirnya tentu berpengaruh pada para rasul keturunannya serta
kaum Yahudi dan kemudian Nasrani penegak panji keesaan Allah sebelum era
Muhammad.
Mukjizat:
YUSUF AS.
Yusuf adalah anak kesayangan Ya'kub. Ia paling tampan diantara
saudara-saudaranya. Juga paling patuh. Sewaktu kecil, ia bermimpi sebelas
bintang, bulan dan matahari bersujud kepadanya. Ya'kub melarang Yusuf
menceritakan mimpi itu pada saudaranya.
Rasa sayang Ya'kub pada Yusuf dan Bunyamin -keduanya anak
Rahiel-membuat iri saudaranya. Mereka berkomplot mencelakakan Yusuf. Sebagian
ingin membunuh, sebagian lagi ingin membuang jauh, sedangkan Yahudza -seorang
saudaranya yang sebenarnya masih mengasihi Yusuf-- mengusulkan agar adiknya itu
dibuang ke sumur. Dengan begitu ia akan diselamatkan dan dibawa musafir yang
selalu singgah ke sumur-sumur dalam perjalanannya.
Sepuluh saudara itu mendesak ayahnya untuk mengizinkan mereka
mengajak Yusuf pergi. Bunyamin yang masih kecil ditinggalkan di rumah. Mereka
lalu melaksanakan niatnya. Mereka meninggalkan Yusuf dalam sumur, mengambil
bajunya untuk dilumuri darah domba. Pada ayahnya, mereka menyebut Yusuf
diterkam binatang liar. Ya'kub tahu kebohongan itu, tapi tak dapat berbuat
apapun. Ia lalu tenggelam dalam kesedihan panjang.
Yusuf memang diselamatkan musafir yang menuju Mesir. Pada masa
itu, hampir di setiap kota besar selalu terdapat pasar untuk menjual manusia
sebagai budak. Yusuf pun dijual sebagai budak dengan harga mahal. Ia dibeli
oleh menteri kerajaan bernama Qiftir. Yusuf tumbuh sebagai pemuda berakhlak
teguh, cerdas dan tampan. Istri Qiftir, Zulaikha, menggodanya. Yusuf menolak
hingga bajunya sobek. Melihat sobekan baju di belakang, kerabat Zulaikha tahu
bahwa perempuan itulah yang salah.
Pergunjingan meluas. Zulaikha mencoba menepisnya dengan mengundang
para wanita terhormat di masyarakat itu, memberi masing-masing mereka pisau
pengupas buah, dan meminta Yusuf keluar menemui mereka. Begitu tercengang
mereka melihat Yusuf, hingga tanpa terasa tangannya teriris pisau. Namun untuk
menjaga nama baik keluarga Qiftir, Yusuf tetap dijebloskan di penjara. Hal yang
juga disyukuri Yusuf karena kini ia manusia merdeka. Bukan lagi budak.
Di penjara, Yusuf mentakwil mimpi dua orang tahanan. Menurut
takwil itu, seorang akan dibebaskan dan akan kembali melayani raja. Seorang
lagi, mantan bendaharawan kerajaan, akan dihukum mati. Takwil Yusuf ternyata
benar. Kemampuannya itu tersiar, ia diminta menakwil mimpi Raja bahwa
"tujuh lembu kurus akan memakan tujuh lembu gemuk". Yusuf menjelaskan
bahwa akan datang masa subur dengan makanan berlimpah ruah selama tujuh tahun,
setelah itu tiba masa kemarau sepanjang tujuh tahun pula.
Lantaran takwilnya, Raja mengangkat Yusuf untuk menjadi menteri
urusan pangan dan ekonomi. Ketika masa subur tiba, Kerajaan Mesir meminta
rakyatnya menyimpan gandum, kurma dan makanan lain sebanyak-banyaknya untuk
masa paceklik mendatang. Berkat kerja Yusuf, kerajaan Mesir tetap berkecukupan
pangan di saat kemarau panjang itu tiba. Penduduk kelaparan dari berbagai
daerah lain berdatangan ke Mesir untuk membeli pangan dengan sisa kekayaan
mereka. Tak terkecuali anak-anak Ya'kub yang dulu mencelakakan Yusuf.
Mereka tak lagi mengenali Yusuf. Mereka dibolehkan kembali ke
Mesir asal membawa adiknya yang tertinggal, Bunyamin. Pada Bunyamin-lah Yusuf
mengenalkan siapa dirinya. Ia kemudian membawa Ya'kub dan seluruh keluarganya
pindah dari Babilonia ke Mesir. Mimpinya sewaktu kecil kini terbukti. Ia malah
diangkat menjadi raja menggantikan raja terdahulu.
Masyarakat tradisional lebih mengenal Yusuf sebagai simbol
ketampanan. Banyak perempuan hamil membaca surat Yusuf dalam Quran agar anak
yang dikandungnya kelak akan tampan bagai Yusuf atau cantik. Padahal Yusuf tak
sekadar tampan. Ia rasul pertama yang memimpin negara. Lebih dari itu, ia
berhasil mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Mukjizat: Bisa menafsirkan mimpi, tidak ada yang melebihi ketampanan Yusuf
di dunia kecuali Nabi Muhammad SAW.
AYUB AS.
Ayub adalah cicit Ibrahim. Ia anak Ish, putra Ishaq. Sedangkan
ibunya adalah putri Luth. Besar kemungkinan ia salah seorang dari dua putri
yang ditawarkan Luth kepada masyarakat Sodom untuk dinikahi. Hal yang ditolak
oleh para penganut praktek homoseksual itu.
Ayub tumbuh di Syam (Syria) dari keluarga kaya raya. Ia mewarisi
seluruh kekayaan itu. Setelah dewasa, ia menikahi cucu Yusuf, yakni Rahmah --
anak Afrayim. Keluarga Ayub kemudian dikenal masyarakat Hauran dan Tih sebagai
keluarga dermawan yang tiada tara. Ketaatan dan kedermawanan itulah yang
menggoda iblis untuk menguji Ayub. Allah pun menantang iblis sekiranya ia
sanggup meruntuhkan iman Ayub.
Masa ujian itu tiba. Mula-mula rumah dan seluruh kekayaan Ayub
terbakar. Ayub tidak surut dalam pengabdiannya pada Allah. Kemudian seluruh
anak-anaknya tewas setelah rumah mereka ambruk. Namun Ayub tetap sabar. Setelah
itu, Ayub terserang penyakit kulit yang membuatnya diasingkan masyarakat
sekitar. Itupun tidak menggoyahkan hati Ayub.
Dua orang istri Ayub minta cerai. Ayub pun menceraikannya. Hanya
Rahmah yang bersumpah setia untuk menemani Ayub hingga akhir hayat. Rahmah yang
menggendong Ayub keluar desa begitu mereka diusir masyarakat setempat. Dia
terus melayani keperluan Ayub, mencukupi kebutuhannya, bahkan menjual gelung
rambut untuk keperluan makan. Masa itu, menjual gelung rambut adalah perbuatan
yang dianggap hina.
Delapan puluh tahun berlalu dalam cobaan itu. Ayub tetap merasa
belum pantas untuk meminta kesembuhan dari Allah. Ia menganggap beban cobaan
itu belum sebading dengan kesenangan yang pernah dinikmatinya. Namun Rahmah
terus meyakinkan Ayub agar berdoa. Allah kemudian berfirman agar Ayub
menjejakkan kakinya ke tanah. Air pun menyembul dari bekas jejakan kaki itu
yang dipakainya untuk mandi dan minum. Ayub mendapatkan kesembuhan melalui air
itu.
Kisah Ayub dan Rahmah adalah potret ketabahan keluarga rasul dalam
menerima cobaan. Mereka menunjukkan bahwa iman adalah segalanya, lebih dari
sekadar harta, keluarga maupun pengakuan manusia.
Mukjizat: Memiliki kesabaran yang sangat tinggi, dapat mengeluarkan air dari
tanah setelah dia menjejakkan kakinya ke tanah melalui firman dari Allah.
DZULKIFLI AS.
Tak banyak riwayat mengenai Dzulkifli. Ia hanya disebut sebagai
putra Ayub yang semula bernama Basyar. Tak dijelaskan apakah Basyar lolos dari
kematian ketika semua anak-anak Ayub tertimpa reruntuhan rumahnya. Atau dia
anak Ayub setelah rasul itu kembali sembuh. Dengan mengaitkanya pada Ayub,
besar kemungkinan Dzulkifli tinggal di Syam atau wilayah sekitarnya.
Quran hanya menyebut sekilas tentang Dzulkifli. Namanya disebut
bersama Ismail dan Idris. Riwayat menyebut Dzulkifli mewarisi sikap sabar Ayub.
Ia malah disebut sebagai sosok yang tak pernah marah, serta selalu
menyelesaikan persoalan dengan tersenyum.
Dikisahkan pula bahwa Dzulkifli kemudian ditunjuk menjadi raja,
menggantikan raja terdahulu yang telah uzur. Adalah raja itu sendiri yang
memilih Dzulkifli setelah ia memenuhi persyaratan yang diminta. Yakni bahwa
calon pengganti itu haruslah seorang yang sanggup berpuasa di siang hari,
beribadah pada malam hari, serta seorang yang bukan pemarah. Beberapa kisah
menyebut Dzulkifli,
yang telah menjadi raja, berulang kali diuji agar terpancing
marah. Ia lolos dari ujian itu.
Mukjizat:
SYUAIB AS.
Syuaib adalah satu dari empat rasul yang disebut berasal dari
bangsa Arab. Tiga lainnya adalah Hud, Shalih serta Muhammad. Ia tinggal di
daerah Madyan, wilayah yang sangat subur di jazirah Arabia. Gandum dan
buah-buahan tumbuh dengan baik di dataran itu.
Masyarakat Madyan sebenarnya pernah mengenal ajaran agama yang
disampaikan Ibrahim. Namun moralitas mereka telah sangat merosot. Mereka culas
dan gemar menipu. Terutama melakukan penipuan takaran atau timbangan. Syuaib
mencoba mengingatkan mereka. Hanya sebagian kecil yang mengikuti seruan Syuaib
itu. Bertambahnya pengaruh Syuaib tersebut, meskipun sangat sedikit, membuat
para terkemuka kaum Madyan semakin memusuhi.
Beberapa waktu kemudian, Madyan tertimpa bencana. Musim kering
terjadi. Ladang pertanian kering-kerontang, rumput-rumput mati, ternak pun
bertumbangan kekurangan pakan dan air. Saat itu, Syuaib mencoba mengingatkan
kembali agar mereka menjauhi maksiat dan beribadah pada Allah. Namun mereka
menampiknya dan menyebut bencana itu adalah fenomena alam biasa.
Lalu muncullah gumpalan awan hitam itu. Masyarakat Madyan
bergembira. Sebagaimana umat Hud, mereka menyangka hujan bakal segera turun.
Mereka keluar rumah untuk menyambutnya. Gumpalan hitam itu ternyata awan panas
yang membawa guntur dan kilatan listrik petir. Orang-orang Madyan yang tak
berlindung itupun hangus. Masyarakat pun menggambarkan bahwa tubuh mereka
"bagai terbakar api".
Mukjizat: Dapat membuat udara yang sangat panas, udara ini digunakan untuk
menyerang penduduk Aikah yang durhaka.
YUNUS AS.
Yunus lahir dan besar di Syam. Ia kemudian berdakwa di Ninawa,
tempat yang diyakini sekarang berada di dekat Mausul-Irak. Kehadiran Yunus tak
mendapatkan sambutan baik masyarakat setempat. Selama lebih tiga puluh tahun
menyeru kebaikan, dia hanya memperoleh dari dua orang. Rubil dan Tanukh. Nyaris
Yunus putus asa. Allah pun meminta Yunus untuk berdakwah lagi selama 40 hari.
Tak ada perubahan yang terjadi. Maka Yunus memutuskan untuk pergi.
Sepeninggal Yunus, awan hitam pun menggantung. Suara gemuruh menggelegar. Kaum
bencana awan panas serta petir yang menimpa kaum Madyan di masa Syuaib mungkin
telah sampai pada mereka. Seluruh penduduk pun berkumpul di tanah lapang
menyatakan taubatnya secara sungguh. Perlahan gumpalan awan itupun menipis
hingga sirna.
Warga Ninawa berusaha mencari Yunus kembali. Yunus, yang tak tahu
pertaubatan itu, malah pergi menghindar lantaran khawatir dibunuh. Ia kemudian
menumpang sebuah kapal. Di tengah perairan, kapal pun diguncang topan.
Keyakinan masa itu, badai datang karena para penumpang kapal penuh dosa. Untuk
meredakan badai harus dilakukan pengorbanan. Yunus terpilih untuk dikorbankan
setelah diundi tiga kali.
Yunus dilemparkan ke laut. Tubuhnya ditemukan kembali dalam perut
ikan yang terdampar di pantai. Atas kuasa Allah, Yunus ternyata masih hidup.
Setelah sembuh, ia kembali berdakwah di masyarakat Ninawa yang kali ini
menyambutnya dengan sangat baik.
Besar kemungkinan peristiwa itu terjadi di Laut Hitam. Sedangkan
ikan penelan Yunus yang paling mungkin adalah paus. Kisah Yunus mengajarkan
bahwa kebesaran Allah tak mungkin sepenuhnya terjangkau oleh perhitungan biasa
manusia. Juga bahwa ketekunan (berdakwah) pada akhirnya akan berbuah.
Mukjizat: Tetap
hidup walau dimakan ikan hiu. Ia berada di dalam perut ikan hiu tersebut selama
3 hari.
MUSA AS.
Musa adalah seorang Israel. Saat itu hampir seluruh orang Israel
(keturunan Nabi Ya'kub) memang tinggal di Mesir. Ini terjadi sejak Nabi Yusuf
menjadi menteri dan bahkan kemudian raja di Mesir. Namun di masa sebelum dan
saat hidup Musa, kekuasaan kembali berada di tangan Raja Mesir.
Menjelang kelahiran Musa, Raja Mesir Fir'aun bermimpi bahwa
negerinya mengalami kebakaran hebat. Yang hidup hanyalah orang-orang Israel.
Ahli nujum kerajaan meramalkan bahwa kerajaan Mesir akan hancur di tangan seorang
Israel. Berdasarkan ramalan itu, Fir'aun memerintahkn untuk membunuh setiap
bayi laki-laki dari keluarga Israel.
Yukabad, seorang perempuan Israel, cemas. Ia telah menyembunyikan
kehamilannya, dan ternyata ia melahirkan bayi laki-laki. Beberapa lama ia
sempat menyembunyikan bayinya, sampai ia mendapatkan ilham untuk menyanyutkan
bayi itu ke sungai. Bayi diletakkan di peti kecil dan dihanyutkan. Banyak
kalangan menduga tempat bayi dihanyutkan itu adalah sungai Nil. Yukabad meminta
anak perempuannya, Maryam, mengikuti bayi itu dari kejauhan.
Dari Maryam, ibu itu tahu bahwa Musa, bayinya, hanyut ke arah
istana dan dipungut anak oleh permaisuri Fir'aun. Permaisuri itulah yang
mendesak Fir'aun agar boleh memelihara Musa. Dari Maryam Yukabad juga tahu bahwa
permaisuri tengah mencari ibu susu bagi Musa. Akhirnya Musa memang diserahkan
pada Yukabad untuk disusui.
Ada dua pendapat di mana Musa tinggal pada masa menyusu itu. Ada
yang menyebut di rumahnya sendiri. Tradisi masa itu bayi memang disusui di
rumah ibu susu. Ada juga yang menyebut Yukabad-lah yang tinggal di istana untuk
menyusui itu. Yang pasti, usai masa menyusu Musa tinggal di istana ia tumbuh
menjadi pemuda.
Musa bertubuh besar dan kuat. Suatu waktu ia menjumpai dua orang
yang berkelahi, seorang Israel dan seorang Mesir. Saat itu antara orang-orang
Mesir dan Israel memang sering terjadi ketegangan. Orang Israel itu berteriak
minta tolong Musa. Menurutnya, orang Mesir itu hendak membunuhnya. Musa pun
memukul lawan Israel tersebut. Orang Mesir itu tewas. Pembunuhan terhadapnya
menjadi misteri sampai lama.
Namun Musa kemudian mendapati orang Israel yang sama berkelahi
lagi dengan orang Mesir. Lagilagi minta tolong Musa. Musa justru marah dan
mendatanginya. Sambil ketakutan, ia bertanya apakah Musa akan membunuhnya
seperti membunuh orang Mesir dulu. Segera tersiarlah kabar bahwa Musalah
pembunuh orang Mesir dulu.
Musa risau. Seorang kawannya -yang mengaku mendengar kabar bahwa
Fir'aun tengah mencarinyamenyarankan Musa untuk pergi meninggalkan Mesir. Musa
kemudian berjalan sampai tiba di Madyan tempat Syuaib sang rasul tinggal. Musa
tengah berteduh ketika perhatiannya tertuju pada dua gadis yang berdiri
tersisih saat orang-orang berjejalan berebut air di sumur. Gadis itu hendak
member minum dombanya. Namun mereka tak mampu berebut dengan para laki-laki di
situ.
Musa menolong mereka. Tindakannya menarik hati Syuaib yang
kemudian mengundangnya untuk tinggal bersama keluarga itu. Syuaib malah
menikahkan Musa dengan salah satu putrinya. Mas kawinnya adalah kesediaan Musa
untuk tinggal bersama mereka serta menternakkan domba serta bercocok tanam
untuk keluarga selama delapan tahun.
Setelah 10 tahun tinggal bersama Syuaib, Musa minta izin membawa
Shufaira istrinya yang tengah hamil ke Mesir. Malam hari, saat beristirahat di
bukit Tursina di gurun Sinai, Musa melihat nyala api di kejauhan. Musa
meninggalkan istrinya sejenak untuk mendatangi api tersebut. Saat itulah ia
mendengar gelegar firman Allah bahwa Musa tengah "berhadapan"
dengan-Nya. Peristiwa itu menjadikan Musa sebagai manusia yang selagi hidup
telah berdialog langsung dengan Tuhan. Manusia
lainnya adalah Muhammad dalam peristiwa Isra Mi'raj.
Di Tursina itu Allah memberi dua mukjizat pada Musa. Pertama,
tongkatnya dapat berubah menjadi ular begitu dilempar ke tanah. Kedua, telapak
tangannya akan bersinar setelah diselipkan di balik baju di ketiaknya. Allah
pun memerintahkan Musa untuk berdakwah mendatangi Fir'aun. Itu kemudian
dilakukan Musa bersama misannya, Harun, yang juga telah diangkat menjadi rasul
oleh Allah. Sejak itulah Musa-Harun berjalan beriringan. Seorang yang perkasa
namun tidak pandai berkata-kata bersama seorang yang fasih berargumen serta
lembut hati.
Pertemuannya dengan Fir'aun yang juga ayah angkatnya sendiri tidak
berlangsung mulus. Fir'aun menolak seruan Musa agar mengesakan Allah. Puncaknya
adalah tantangan Fir'aun pada Musa agar bertarung dengan para ahli sihirnya.
Musa menang dalam pertarungan itu. Ular besar dari tongkat Musa menelan
ular-ular kecil ciptaan para ahli sihir. Para ahli sihir itu malah bersujud
mengikuti ajaran Musa. Hal demikian makin membuat Fir'aun marah.
Haman, perdana menteri kerajaan, mengusulkan agar Fir'aun membunuh
Musa dan seluruh warga Yahudi pengikutnya. Fir'aun setuju. Pasukannya segera
disiapkan. Namun, malam itu, Musa dan seluruh warga Yahudi telah lari
meninggalkan Mesir. Mereka memang tidak dapat lolos melalui Sinai untuk menuju
tanah Palestina. Mereka terjepit di ujung Laut Merah.
Saat itulah Musa memukulkan tongkatnya. Laut pun terbelah. Pengikut
Musa berhasil menyeberang ujung teluk itu. Fir'aun dan pasukan mengejar di
jalur yang sama. Namun tiba-tiba muncul gelombang pasang luar biasa yang
menenggelamkan mereka. Ilmu pengetahuan sekarang menjelaskan fenomena tersebut
sebagai fenomena Tsunami. Gempa bumi yang berpusat di dasar laut akan
menyebabkan air
laut surut dengan sangat cepat. Peristiwa surut tersebut harus
sangat diwaspadai karena beberapa waktu kemudian justru akan diikuti gelombang
pasang luar biasa. Itu yang terjadi pada petaka Flores 1980-an serta Banyuwangi
1995.
Musa telah menyelamatkan kaumnya. Sejak itulah orang-orang Yahudi
bermukim di tanah Palestina smpai sekarang. Musa mengajar mereka dengan Kitab
Taurat atau 'Perjanjian Lama" untuk mengesakan Allah. Musa mengenalkan
pada ajaran pokok "10 Perintah Allah".
Musa dan Kisah lain Beberapa
kisah juga dikaitkan dengan Musa. Di antaranya kisah "sapi betina",
Nabi Khidzir, harta Qarun, serta patung sapi Samiri.
Kisah sapi betina diuraikan dalam Quran Surat Al-Baqarah. Beberapa
orang Yahudi datang ke Musa minta agar mengusut pembunuh keluarga mereka. Musa
-berdasar wahyu Allah-minta mereka mencari sapi untuk disembelih. Kulit sapi
-ada yang menyebut lidah sapi- agar dipukulkan pada jenazah korban.
Orang-orang malah mempersulit diri dengan terus bertanya-tanya
jenis sapi yang seperti apa yang dimaksud Musa. Setelah sapi didapat, dan
petunjuk Musa dilakukan, ternyata diketahui bahwa justru sang pelaporlah
pembunuh korban. Kisah ini diyakini sebagai petunjuk Allah tentang kecenderungan
umum orang-orang Yahudi. Gemar mencari masalah dan mau menang sendiri.
Kisah Nabi Khidzir menggambarkan bahwa "di atas langit masih
ada langit". Seorang rasul hebat seperti Musa masih harus belajar pada
Khidzir. Dikisahkan bahwa Khidzir bertemu dengan Musa di "pertemuan dua
laut" tempat ikan-ikan yang dibawa Musa dalam keranjang hidup kembali.
Khidzir bersedia Musa menjadi muridnya asalkan ia tidak bertanya menggugatnya
sepanjang pengikuti perjalanan. Tiga kali gagal menahan diri maka Musa harus
pergi.
Mula-mula mereka naik kapal. Tiba-tiba Khidzir melubangi kapal
itu. Musa tidak dapat menahan diri untuk mengecam mengapa Khidzir melakukan
itu. Khaidir mengingatkan Musa telah sekali melanggar. Kemudian Khidzir
membunuh seorang anak. Musa kembali bertanya, dan Khidzir mengingatkan lagi
bahwa Musa telah dua kali melanggar. Akhirnya Khidzir membangun rumah roboh di
sebuah perkampungan yang warganya mengusir mereka. Lagi-lagi Musa bertanya.
Saat itulah Khidzir menyebut bahwa Musa telah melanggar tiga kali dan harus
pergi.
Khidzir lalu menjelaskan perbuatannya. Ia merusak kapal karena di
waktu mendatang raja yang tamak akan menyita seluruh kapal yang bagus. Kapal
itu milik orang miskin. Bila rusak, kapal itu tak akan disita. Tentang anak
yang dibunuhnya ia menyebut bahwa anak itu sangat berbahaya. Bila dibiarkan,
dia akan membahayakan kedua orang tuanya yang sangat saleh. Soal rumah roboh,
Khidzir menyebut rumah itu milik anak yatim. Ada harta peninggalan buat anak
yatim itu yang berada di bawah reruntuhan rumah tersebut. Kisah ini mengajarkan
agar manusia terus belajar. Ilmu Allah maha luas, tak akan seluruhnya dapat
terjangkau bahkan oleh rasul besar seperti Musa.
Di masa Musa pula hidup seorang yang sangat kaya. Ia adalah Qarun
yang juga seorang Yahudi. Dengan kekayaannya ia menjadi arogan. Ia bahkan
menuhankan kekayaannya itu. Ajakan Musa untuk menjadi seorang berpekerti luhur
serta mengesakan Allah ditolak Qarun. Sampailah tiba bencana yang menguburkan
jasad Qarun beserta seluruh kekayaannya tersebut. Kisah yang mengajarkan betapa
kekayaan -jika tidak disyukuri dan dipergunakan secara baik-justru merendahkan
martabat manusia.
Musa juga menghadapi penyelewengan kaumnya menyangkut masalah
ketuhanan. Hal tersebut lantaran pengaruh Samiri. Peristiwa ini dipaparkan
dalam kisah tentang Musa bersama Harun.
Mukjizat: Dapat membuat tongkat menjadi ular, membelah lautan, dan
mendapatkan kitab Taurat.
HARUN AS.
Harun adalah saudara sepupu Musa. Orang tua mereka kakak-adik.
Hampir sepanjang masa kerasulannya, Harun selalu menemani Musa. Harun pula
orang pertama yang dituju Musa begitu ia kembali ke Mesir dan ditunjuk menjadi
rasul. Harun diajak Musa pula untuk menemui Fir'aun, menyampaikan dakwahnya.
Dapat dikatakan Musa-Harun adalah "dwitunggal" dalam
berdakwah. Musa seorang yang kuat, tegas dan pemberani. Namun ia kurang mampu
berdakwah lisan secara baik. Sebaliknya, Harun pintar berdiplomasi dan penuh
perhatian. Maka ketika memutuskan pergi untuk beruzlah ke gunung Sinai 40 hari,
Musa menitipkan pembinaan umatnya pada Harun.
Di saat Musa pergi itulah Harun mengalami peristiwa penting. Kaum
Yahudi yang mereka pimpin mulai tergoda untuk menyembah berhala seperti yang
dilakukan kaum-kaum lain saat itu. Harun berupaya mencegahnya. Namun keadaan
telah berkembang negatif. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh
Samiri, salah seorang pengikut Musa yang sebelumnya disebut-sebut
sebagai salah satu tukang sihir kerajaan Fir'aun yang kemudian takluk pada
Musa. Samiri mengumpulkan perhiasan emas dari para perempuan Yahudi. Ia meleburnya
dan menjadikannya patung sapi. Sedemikian sempurna patung itu sehingga bila
angin bertiup, patung sapi tersebut seperti bersuara. Samiri meyakinkan bahwa
itulah Tuhan yang juga disembah Musa. Harun berusaha menghentikan praktek
penyembahan patung sapi tersebut. Namun sia-sia. Penyembahan berhala itu baru
terhenti setelah Musa kembali. Samiri berhasil diasingkan dan bahkan menderita
depresi.
Nama Harun memang berada dalam bayang-bayang Musa. Tapi Harun
adalah kunci efektivitas dakwah Musa.
Mukjizat: Fasih dalam berkomunikasi.
ILYAS AS.
Ilyas adalah salah seorang nabi dari kalangan Bani Israel. Ia
adalah keturunan Harun, dan membimbing kaumnya di lembah timur Sungai Yordan.
Saat itu masyarakatnya telah meninggalkan agama, dan kembali menyembah patung
secara tidak rasional. Mereka menamai patung itu Ba'al, sehingga tempat
tinggalnya dinamai Ba'labak.
Ilyas menyeru masyarakatnya untuk meninggalkan berhala tersebut.
Namun mereka mengabaikannya. Secara arogan mereka malah menantang agar Tuhan
yang disembah Ilyas menurunkan bencana kekeringan. Benar, kekeringan pun
mendera masyarakat setempat. Kelaparan terjadi di mana-mana. Ilyas saat itu
tetap mempunyai makanan dan minuman berkecukupan.
Alih-alih menyadari kekeliruan, mereka malah mengejar Ilyas.
Nyaris Ilyas tertangkap, namun ia selamat setelah bersembunyi di rumah seorang
pemuda, Ilyasa, yang kelak juga akan menjadi rasul. Baru beberapa tahun
kemudian, Ilyas berhasil menyakinkan warganya. Jika menghendaki kemakmuran,
masyarakat agar meninggalkan berhala tersebut dan hanya menuhankan Sang
Pencipta. Masyarakat pun mengikuti seruan tersebut. Kemakmuran pun mendatangi
masyarakat setempat.
Kisah ini mengajarkan bahwa kesuksesan dan kemakmuran
dunia-akhirat akan terwujud bila masyarakat benar-benar menuhankan Allah Sang
Pencipta, serra meninggalkan 'berhala' apapun. Padahal manusia sekarang
cenderung menjadikan berbagai hal seperti karir, kekayaan materi, hingga
popularitas sebagai berhala.
Mukjizat:
ILYASA AS.
Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan
yang sama dengan Musa, Harun serta Ilyas. Nama Ilyasa disebut dalam kisah
Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa.
Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania.
Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia.
Saat itu ia tengah menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya.
Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk
menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas
meninggal.
Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah
kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal
masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar
meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah
menyeru ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar
seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar
biasa.
Mukjizat: Disebutkan dalam kitab taurat, diantara mukjizatnya adalah dapat
menghidupkan orang yang telah mati.
DAUD AS.
Daud lahir di Betlehem-Palestina saat kaumnya, Yahudi, mengalami
krisis kepemimpinan. Ia keturunan Yahudza, salah seorang anak Nabi Yakub. Saat
itu kekuasaan berada di tangan Jalut (Goliath) - pemimpin bangsa Palestina yang
digambarkan memiliki sosok tubuh tinggi besar. Pada masa tersebut, bangsa
Palestina tidak menuhankan Allah seperti yang diajarkan Musa dan para rasul
terdahulu.
Kegelisahan kaum Yahudi memuncak karena "tabut" milik
mereka hilang. Tabut adalah kotak berisi kitab Taurat yang menjadi simbol
kepemimpinan Yahudi. Pemuka masyarakat setempat, Samuel, meyakinkan kaumnya
bahwa "tabut" itu akan kembali dan agar mereka mengangkat Thalut menjadi
raja. Thalut seorang Yahudi biasa dan sangat sederhana. Kaum Yahudi sempat
menolak usulan Samuel, namun akhirnya mereka menyepakatinya.
Bagi bangsa Palestina, pengangkatan Thalut sebagai raja bagai
sebuah pemberontakan. Perang pun terjadi. Jalut memimpin sendiri pasukannya. Di
pihak Yahudi, Daud yang masih remaja ikut bertempur bersama dua kakaknya.
Dengan mengandalkan kecerdikan, Daud bahkan mampu membunuh Jalut. Ia diyakini
menggunakan semacam ketapel sebagai senjata.
Daud lalu diangkat menjadi Panglima Perang Israel, dan dinikahkan
dengan putri Thalut. Popularitasnya di kalangan rakyat pun melesat yang
memunculkan rasa iri pada Thalut serta anakanak lelakinya. Beberapa kali upaya
pembunuhan dilakukan, namun gagal. Pada saat yang sama, bangsa Palestina juga
terus berupaya untuk kembali merebut kekuasaan. Thalut disebutkan tewas bunuh
diri di pertempuran itu. Daud tampil menjadi raja. Melalui perang, ia
mengalahkan saudara iparnya yang juga mengincar posisi itu.
Sebagaimana Yusuf, Daud adalah rasul yang juga menjadi penguasa.
Di masanya, kerajaan tumbuh kuat dan masyarakat menjadi makmur. Daud juga
dikenal sebagai pemimpin yang adil. Ia mengembangkan sistem hukum sebagai
pijakan bermasyarakat. Dalam pemerintahannya, ilmu metalurgi -ilmu tentang
logam-juga berkembang pesat.
Sejak itu, masyarakat Yahudi menjadikan Daud sebagai idola mereka
hingga sekarang. Daud menjadi simbol bahwa kecerdikan (Yahudi) akan mengalahkan
kekuatan apapun. Lambang kerajaan Daud, bintang bersudut enam, kini dijadikan
lambang dan bendera Israel.
Beberapa kisah juga dikaitkan dengan Daud. Di antaranya adalah
bencana yang menimpa masyarakat nelayan Ailah. Konon Daud telah memperingatkan
mereka untuk tidak menangkap ikan di hari Sabtu. Hari itu adalah hari ibadah.
Namun mereka melanggar hingga terjadi bencana reruntuhan yang menewaskan
seluruh penduduk.
Pertempuran pasukan Thalut dan Jalut yang menjadikan Daud pahlawan
itu tampaknya merupakan perang pertama bangsa Yahudi dan Palestina yang
terkisahkan. Pertikaian yang terus berlarut hingga sekarang. Hanya posisinya
yang bertolak belakang. Dulu kalangan Yahudi yang umumnya memegang ajaran untuk
mengesakan Allah, sekangan bangsa Palestina.
Mukjizat: Mempunyai suara merdu, mampu berbicara dengan burung, berhasil
mengalahkan Jalut (seorang prajurit raksasa dari Negara Filistin), dan
mendapatkan kitab Dzabur.
SULAIMAN AS.
Sulaiman adalah salah seorang putra Daud. Di antara para
saudaranya, ia nampak paling menonjol. Dalam usia muda, ia telah memberi saran
terhadap ayahnya menyangkut persoalan masyarakat. Maka dialah yang ditunjuk
menjadi raja untuk menggantikan sang ayah.
Banyak kisah tentang Sulaiman yang selama berabad-abad terus
menjadi misteri ilmu pengetahuan. Di antaranya adalah kemampuannya untuk
berbicara dengan hewan. Disebutkan bahwa suatu saat ia mendengar percakapan
semut. Yakni ketika pemimpin semut memberi tahu semut-semut lainnya untuk
menghindar agar tidak terinjak-injak Sulaiman dan pasukannya yang akan lewat.
Kekuasaan Sulaiman bahkan disebut mencakup masyarakat jin. Tentu
saja ia berkomunikasi dengan baik dengan mereka. Ada satu masa, Sulaiman harus
tergusur untuk meninggalkan istana. Kewibawaannya runtuh. Saat itu, satu jin
menyamar menjadi dirinya dan duduk di singgasana. Sulaiman berhasil mengatasi
masa sulit itu setelah berdoa. Ia juga disebut mengajak istrinya yang sempat
menyembah berhala untuk kembali bertobat.
Kisah paling populer mengenai hubungan Sulaiman dengan binatang
adalah menyangkut burung Hudhud. Konon, suatu hari Sulaiman mengumpulkan
pasukannya baik manusia, jin maupun binatang. Hudhud terlambat datang. Ketika
Sulaiman menegurnya, burung itu beralasan bahwa dirinya baru ke negeri Saba,
yang kini berada di sekitar wilayah Yaman. Hudhud juga mengabarkan bahwa Saba
adalah negeri makmur yang diperintah seorang ratu cantik, Bilqis.
Sulaiman menugaskan burung itu untuk membawa surat kepada Bilqis.
Isinya seruan untuk takluk dan mengikuti jalan ketuhanan yang ditempuh
Sulaiman. Semula Bilqis menolak. Ia pun mengirim utusan yang membawa hadiah
bagi Sulaiman. Namun Sulaiman meminta utusan itu membawa kembali hadiahnya.
Penasaran dengan cerita kejayaan kerajaan Sulaiman, Bilqis pun bermaksud
mengunjungi kerajaan Bani Israel itu.
Mengetahui rencana kunjungan itu, Sulaiman bermaksud membuat
kejutan. Ia membuka sayembara untuk memindahkan singgasana -atau kursi
kebesaran-Ratu Bilqis ke istananya. Jin yang disebut bernama Ifrit menawarkan
diri melakukan tugas itu. Jin itu dikalahkan manusia. Seorang alim mampu
memindahkan singgasana tersebut dalam sekejap mata.
Selama berabad-abad kisah ini dianggap hanya sebagai mukjizat yang
tidak dapat dijelaskan secara ilmu pengetahuan. Sekarang Teori Relativitas
Einstein dapat menjelaskan kejadian tersebut: suatu benda atau materi dapat
berpindah pada kecepatan cahaya (sekitar 300.000 km/detik yang dapat diartikan
sebagai "sekejap mata") dalam wujud enerji. Jarak ribuan kilometer
dan hambatan tembok, misalnya, bisa tak berarti apa-apa bagi enerji itu. Teori
ini pula yang menjelaskan fenomena Isra Mi'raj Muhammad yang diperdebatkan
bangsa Arab masa itu.
Maka, Bilqis tiba di Istana Sulaiman dengan terkejut. Kemegahan
istana tersebut tercermin pada kilau lantainya yang membuat Bilqis terperangah.
Ia mengangkat kain panjangnya, menyangka kilau itu adal;ah air. Di kemudian
waktu, Bilqis pun menikah dengan Sulaiman. Ia mengikuti ajaran suaminya serta
menyatukan kerajaannya dengan kerajaan Sulaiman.
Sulaiman disebutkan menjalani masa tuanya untuk agama. Quran
menyebutkan, Sulaiman meninggal dalam keadaan berdiri bertelekan tongkat. Tak
ada satupun jin dan manusia yang mengetahui kematian itu sampai rayap
menggerogoti tongkat itu dan Sulaiman tersungkur. Salah satu peninggalan
Sulaiman adalah Masjid Al-Aqsha yang menjadi pusat Jerusalem atau Darussalam
yang diperebutkan Palestina dan Israel.
Mukjizat: Menguasai bahasa hewan, jin, dan angin.
ZAKARIA AS.
Zakaria adalah keturunan Sulaiman. Ia dan istrinya, Isya,
membaktikan diri untuk menjaga Baitul Maqdis -rumah ibadah peninggalan Sulaiman
di Yerusalem. Ia terus menyeru kaum kerabatnya, orangorang Yahudi, yang telah
meninggalkan ajaran para nabi terdahulu untuk kembali ke ajaran yang benar.
Namun ajakannya tak banyak diikuti kaumnya sampai Zakaria berusia lanjut.
Hingga saat itu, Zakaria belum punya anak yang sangat ia dambakan.
Ia kemudian mengangkat Maryam, anak seorang salih bernama Imran. Imran adalah
kakak Isya, dengan demikian Maryam juga keponakan istri Zakaria. Imran dibunuh
oleh orang Yahudi lainnya. Maryam yang masih bocah pun diperebutkan banyak
keluarga untuk dipungut sebagai anak. Zakaria berhasil mendapatkan Maryam
setelah memenangkan undian.
Oleh Zakaria, Maryam dibangunkan kamar di Baitul Maqdis. Di
sanalah Maryam tinggal dan bermunajat kepada Allah. Kegiatan sehari-hari Maryam
adalah membersihkan rumah Allah tersebut. Suatu hari, Zakaria terkejut
mendapati buah-buahan di luar musimnya berada di kamar Maryam. Maryam
menyatakan pada Zakaria bahwa buah-buahan itu berasal dari Allah.
Zakaria terus berdoa agar dikaruniai keturunan. Allah mengabulkan
doa tersebut, dan mengabarkan akan memberi Zakaria seorang anak. Zakaria sempat
terkejut. Bagaimana mungkin ia dan istrinya yang sudah sangat tua dapat
dikaruniai anak. Ketika itu diperkirakan Zakaria telah berusia lebih dari 100
tahun. Akhirnya keluarga Zakaria memang dikarunia keturunan yang akan
melanjutkan tugas dakwahnya, yakni Yahya.
Mukjizat:
YAHYA AS.
Yahya adalah putra Zakaria. Ia melanjutkan tugasnya ayahnya
menjadi pemimpin keagamaan di lingkungan masyarakat Yahudi di Tanah Palestina
itu. Saat itu, seluruh wilayah Palestina berada di tangan kekuasaan Romawi.
Penguasa Palestina adalah Herodes.
Perselisihan antar Yahya dan Herodes akhirnya tak terhindarkan.
Puncaknya adalah ketika Herodes hendak mengawini seorang kemenakannya, Herodia.
Saat itu Yahya tegas menyampaikan prinsip bahwa perkawinan antara seorang paman
dengan gadis kemenakannya sendiri adalah terlarang menurut agama. Yahya menyeru
agar perkawinan tersebut dibatalkan.
Seruan Yahya mengundang kemarahan Herodes. Ia lalu menugaskan
pasukannya untuk membunuh Yahya. Yahya tewas secara mulia. Dikisahkan pula
bahwa Herodes dan Herodia kemudian meninggal karena tertimpa bencana longsor.
Kebenaran memang harus ditegakkan dengan resiko apapun. Yahya telah memberi
teladan untuk itu.
Mukjizat:
ISA AS.
Isa adalah keturunan Daud dan Sulaiman. Dialah rasul dari kalangan
Bani Israel yang pengaruhnya menyebar hingga di luar kalangan Yahudi. Tahun
kelahirannya hingga kini dijadikan dasar perhitungan kalender Masehi. Adapun
tanggal kelahirannya tidak pernah dinyatakan secara jelas. Yang pasti bukan
tanggal 25 Desember yang sekarang diperingati sebagai Hari Natal, karena
penentuan tanggal itu lebih dikaitkan dengan mitologi serta perhitungan
astronomi menyangkut perubahan posisi bumi terhadap matahari.
Kisah Isa diawali dari peristiwa kedatangan malaikat menemui
Maryam yang tinggal di kamarnya di Baitul Maqdis. Maryam menyangka malaikat itu
adalah laki-laki yang hendak menggodanya. Tapi sang malaikat menyatakan dirinya
hanya diutus Allah untuk menyampaikan kabar bahwa Maryam akan punya putra.
Sebuah kabar yang sempat tak dipercayai Maryam karena dirinya seorang perempuan
baik-baik dan tak pernah berhubungan dengan laki-laki.
Atas kehendak Allah, Maryam pun hamil. Baru menjelang abad 21,
ilmu pengetahuan dapat menjelaskan bahwa secara teoritis manusia dapat
mempunyai anak tanpa harus ada pertemuan antara sperma dengan sel telur, yakni
dengan teknik kloning. Sekarang pun ilmu pengetahuan belum mampu menyingkap
sepenuhnya fenomena kehamilan Maryam tersebut. Pada masa itu, kehamilan Maryam
merupakan kontroversi besar.
Dengan menanggung beban hujatan masyarakatnya, Maryam meninggalkan
Baitul Maqdis. Kalangan Nasrani meyakini Maryam melahirkan Isa di tempat
pengasingannya di Baitullahim (Betlehem). Quran hanya menjelaskan saat Maryam
berlindung di bawah pohon korma. Allah memerintahkan Maryam untuk menjejakkan
kaki untuk memperoleh air minum, serta menggoyang pohon itu untuk mendapatkan
makanan.
Kelahiran Isa mengundang tudingan keras pada Maryam. Mereka
menganggap Maryam telah mencemarkan nama baik keluarganya karena mempunyai anak
tanpa suami. Sekali lagi mukjizat terjadi. Isa yang masih bayi tiba-tiba
berbicara menjelaskan mukjizat Allah tersebut. Isa juga memperlihatkan sejumlah
mukjizat lagi ketika dewasa. Diantaranya adalah ketika ia membentuk seekor
burung dari tanah liat dan burung itu tiba-tiba hidup. Ia -atas izin
Allah-menghidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan seseorang yang dideritanya
sejak lahir, serta mendatangkan makanan yang semula tak ada.
Dengan berbagai mukjizat itu, Isa segera memperoleh pengikut yang
banyak. Hal demikian mencemaskan kaum elit di wilayah Palestina tersebut, baik
terhadap Romawi yang berkuasa maupun kalangan pendeta Yahudi. Militer saat itu
segera memburu Isa dengan bantuan Yudas, seorang pengikut Isa yang berkhianat.
Rumah persembunyian Isa diketahui. Isa pun digrebek. Di sinilah perbedaan
pendapat kalangan Nasrani dan Islam mulai terjadi.
Kalangan Nasrani meyakini Isa tertangkap dan dihukum salib.
Penyaliban itu dianggap sebagai simbol pengorbanan Isa demi menebus dosa umat
manusia. Sedangkan Quran menjelaskan bahwa yang ditangkap dan kemudian disalib
bukanlah Isa melainkan orang yang wajahnya serupa Isa. Banyak
kalangan menunjuk ucapan orang yang hendak dihukum salib
"Eli, Eli lama sabakhtani (Tuhan..... ) sebagai bukti bahwa yang disalib
tersebut bukanlah Isa. Mereka bahkan meyakini yang tersalib adalah Yudas.
Tentang keberadaan Isa kemudian, para ahli tafsir meyakini bahwa
Isa "diangkat Allah" ke akhirat. Sedangkan Jamaah Ahmadiyah
berpendapat bahwa Isa lolos dari kepungan tersebut, lalu menyamar sebagai orang
biasa, dan wafat secara wajar.
Mukjizat: Dapat menyembuhkan orang buta dan kusta, dapat menghidupkan orang
yang telah mati dan membuat burung dari tanah liat, mendapatkan kitab injil.
MUHAMMAD SAW
Muhammad SAW adalah putra dari Abdullah bin Abdul Mutallib, lahir dalam keadaan yatim
di tengah-tengah masyarakat Arab Jahiliyah. Beliau adalah nabi terakhir yang
diberi wahyu Al-Qur’an yang merupakan kitab suci terakhir pula. Muhammad SAW Dilahirkan pada 12 Rabiul Awal
tahun Gajah di Makkah.
Bapaknya yaitu Abdullah bin Abdul
Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7
bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Ibu susunya baginda ialah wanita
dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib.
Ibunda Muhammad SAW meninggal di
Abwa. Dipelihara oleh datuknya Abdul Mutallib yang meninggal dunia sewaktu
baginda berumur 8 tahun. Diasuh oleh Abu Talib. Berkunjung ke Syam untuk
berdagang sewaktu Muhammad berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang
rahib Kristian yang telah dapat melihat tanda-tanda kenabian pada baginda.
Muhammad adalah salah satu nabi yang di berikan gelar Al-Amin.
Selepas baginda mula meningkat
dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk membawa barang dagangan
Khadijah binti Khuwailid. Berkawin dengan Khadijah binti Khuwailid yang berumur
40 tahun sewaktu baginda berumur 25 tahun. Pada usia 40 tahun, Muhammad telah
menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai nabi sekelian alam di gua
Hira’. Khadijah (isterinya) adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian
baginda.
Ali bin Abi Talib adalah lelaki
pertama yang beriman dengan ajaran baginda. Berdakwah selama 3 tahun secara
sembunyi sebelum turun wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara
terang-terangan. Penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh
baginda. Baginda menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan
ejekan daripada penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk
beriman dengan Allah.
Khadijah serta Abu Talib wafat pada
tahun sepuluh kenabiaannya. Setelah sampai perintah Allah, Rasulullah mengambil
keputusan untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy
untuk membunuh baginda. Rasulullah disambut dengan meriahnya oleh para penduduk
Madinah. Seruan baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan
sebuah negara Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.
Baginda telah wafat pada bulan
Jun tahun 632 M/12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Baginda wafat setelah selesai
melaksanakan tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara. Baginda berjaya
membawa manusia ke jalan yang benar dan menjadi seorang pemimpin yang
bertanggungjawab, berilmu dan berkebolehan. Rasulullah adalah contoh terbaik
bagi semua manusia sepanjang zaman.
Mukjizat: Dapat membelah bulan menjadi dua, bertasbihnya kerikil di
tangannya, batang kurma yang menangis, pemberitaan Muhammad SAW tentang
peristiwa-peristiwa masa depan ataupun masa lampau, dan mukjizat terbesarnya
adalah Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Be a good commentator . .